Langsung ke konten utama

Politisi Polandia ingin menyelamatkan nyawa seekor sapi yang berjuang untuk tetap hidup



Seorang politisi Polandia berusaha untuk membela nyawa seekor sapi yang melarikan diri dari rumah pemotongan hewan  dan berenang ke seberang  danau untuk menyelamatkan diri. Dengan gila-gilaan,  tiga minggu yang lalu sapi tersebut lari mencari kebebasan setelah  dia berhasil  keluar dari van yang membawanya ke rumah potong di Selatan Polandia.

Pemilik peternakan mengalami luka memar dan patah tulang rusuk ketika mencoba menangkap kembali sapinya yang lepas. Hewan tersebut terlihat melarikan diri ke danau Nyska dekat perbatasan Cekoslowakia dan berenang menuju ke sebuah pulau.

Petugas pemadam api mencoba untuk menangkapnya dengan menggunakan perahu, namun sapi tersebut tidak membiarkan mereka mendekat dan terus berenang ke semenanjung di pulau tersebut.

Peternak yang bernama Lukaz mengatakan dia tidak ingin sapinya ditembak karena mengharapkan ternaknya itu masih bisa dijual.

Pavel Kukiz, seorang politisi lokal dan mantan penyanyi mengatakan bahwa dia ingin menemukan cara agar "sapi pahlawan" tersebut dapat meneruskan sisa  kehidupan alaminya. Dalam posting di Facebook dia menulis "Jika semua warga bisa menunjukkan tekad seperti sapi ini maka Polandia akan menjadi negara yang jauh lebih makmur".

Saya bukan vegetarian tapi merasa perlu untuk memperjuangkan kelangsungan hidup sapi ini, katanya lagi: "Oleh karena itu saya memutuskan untuk melakukan segalanya agar sapi ini dikirim ke tempat yang aman sebagai imbalan atas sikapnya".

Katanya lagi sekarang dia sedang mencari berbagai kemungkinan bagi sapi ini. 

Kebun binatang setempat menyatakan ingin menampung sapi tersebut namun aturan Uni Eropa membatasi jenis binatang yang boleh dipelihara.

UPI

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pecandu seks yang berjuang melawan ketagihannya menjadi sembuh setelah berkunjung ke Bali

Nama wanita ini Erica Garza, 35 tahun, dari Los Angeles. Dia adalah pecandu seks yang berjuang melawan ketagihan pornografi yang diidapnya sejak usia dua belas tahun. Perjuangannya ini berlangsung selama 20 tahun. Kisah hidupnya dituliskan dalam memoir " Getting off : perjalanan seorang wanita melalui ketagihan seks dan pornografi". Diceritakan bahwa sejak umur 12 tahun sampai permulaan 30 tahun dia kecanduan pornografi. Mulanya dia menonton pornografi lunak yang ditayangkan di Cinemax ketika kedua orangtuanya tidur. Ketika lebih dewasa, dengan berkembangnya internet, dia beralih ke materi yang lebih panas dengan menggunakan komputernya. Wanita ini menjadi ketagihan hubungan seks sejak kehilangan keperawanannya di usia 17 tahun. Dalam usia duapuluhan dia mengadakan pesta di rumah, bisa empat kali dalam seminggu. Tujuannya agar bisa berjumpa dengan pria dan kemudian diajak nonton porno online. Setelah  cukup banyak minum tequila dia akan mengoceh mengenai hal-hal yang...

Bayi yang mempunyai 2 muka 1 tubuh 2 tangan dan 2 kaki

Gilang Andika dari Batam yang mempunyai dua wajah ini merupakan kembar siam yang tidak berkembang dengan baik di rahim ibunya. Umurnya sekarang dua bulan dan sedang berjuang untuk dapat bertahan hidup karena kondisi otaknya yang gawat yang menyebabkan bertumpuknya cairan. Orangtuanya, Ernilasari dan Mustafa dengan sangat ingin mendapatkan bantuan untuk menyelamatkan nyawa anak mereka karena dokter-dokter setempat menyatakan tidak mampu untuk mengoperasinya. Meskipun dia hanya memiliki satu tubuh dengan dua tangan dan dua kaki, secara teknis Gilang adalah kembar siam, kondisi ini terjadi satu dari setiap 250.000 kelahiran. Di kepalanya dia memiliki wajah dan otak dari seorang saudara kandung yang tidak mengembangkan tubuhnya sendiri di dalam rahim, karena telur ibunya tidak benar-benar terbelah menjadi dua selama kehamilan. Dia tidak bisa disusui, oleh karena itu sekarang ini dia mendapatkan susu melalui tabung. Dia juga berada dalam kondisi yang disebut hydrocephalus yang ...

Lukisan Raden Saleh "La Chasse au Taureau Sauvage" (Perburuan Banteng) terjual dengan harga 149 miliar

Lukisan Raden Saleh yang diberi judul bahasa  Perancis "La Chasse au Taureau Sauvage"  terjual dengan harga 149 miliar rupiah dalam pelelangan di Vannes Perancis. Juru lelang Jack-Philippe Reullan mengemukakan bahwa lelang ini dimenangkan oleh orang Indonesia yang mengikuti lelang melalui e-mail. Menurut Reullan ada dua belas peminat yang mengikuti lelang tersebut dan salah satunya adalah Museum Pasifika di Bali. Dua diantara peminat tersebut hadir dilokasi lelang. Lukisan yang berukuran 110X180 cm tersebut ditemukan di sebuah gudang bawah tanah di Perancis pada bulan Agustus 2017. Lukisan itu dibuat pada tahun 1855. Kebanyakan obyek lukisan Raden Saleh adalah perburuan besar binatang liar pada abad ke-19. Di lukisan ini Raden Saleh digambarkan menunggang kuda pada sebuah perburuan menurut adat Jawa. "Keluarga di mana lukisan tersebut ditemukan menyatakan tidak tahu menahu mengenai lukisan ini dan ingin menyingkirkan lukisan yang ukurannya cukup besar itu...