Langsung ke konten utama

Penyelesaian perkara Waymo melawan Uber: kompensasi sebesar USD 245 Juta (RP 3.307.500.000.000,-)



Pada sidang keempat hari Jumat tgl 9 Februari 2018 persengketaan antara Waymo dan Uber yang berpokok pada rahasia dagang teknologi "mobil otomatis" telah diselesaikan secara damai.

Dalam sidang  tersebut Hakim Alsup memberitahukan  bahwa pengacara Waymo akan mengumumkan sesuatu. Kemudian pengacara Waymo, Charles Verhoeven menyampaikan: "Kami telah mencapai suatu kesepakatan pagi ini".

Berdasarkan kesepakatan tersebut Waymo akan mendapatkan 0,34 persen dari equitas Uber  atau USD 245 miliar (Rp 3.307.500.000.000,-)  mengingat perkiraan nilai Uber adalah USD 72 miliar.

Uber juga setuju tidak memasukkan informasi tahasia Waymo ke dalam perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan dalam mobil yang mengemudikan sendiri. Sebelum mengajukan gugatan, Waymo menginginkan ganti rugi USD 1,8 miliar.

Pokok permasalahan perkara ini adalah 1400 file sangat rahasia yang diunggah insinyur cemerlang Google, Anthony Levandowski, sebelum dia berhenti pada bulan Januari 2016, untuk membentuk perusahaan truk yang mengemudikan sendiri.

Uber membeli Otto tujuh bulan kemudian. Lalu Waymo mengklaim rahasia dagangnya telah diterapkan pada mobil tanpa supir Uber.

Penyelesaian kasus merupakan semacam pembersih muka bagi Uber yang selama ini dikenal dengan budaya terlalu agresif. Kesepakatan ini juga akan menghentikan pembeberan praktek kotor di sidang serta memberikan kesempatan bagi Uber untuk mengembangkan sendiri mobil yang mengemudikan sendiri.

Brophy, seorang ahli di bidang kekayaan intelektual mengatakan bahwa kesepakatan damai  ini menunjukkan bahwa Waymo menyadari adanya resiko tidak memenangkan perkara. Sedangkan manajemen baru Uber tidak ingin terbebani oleh kasus ini.

cnet.com




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Siapa yang bertanggung jawab atas cukuran batok kelapa ini?

Seperti di film Dumb and Dumber Seorang remaja, Aiden Bowness (17), ingin terlihat rapi pada pesta keluarga, namun salon langganannya tutup Selasa siang kemarin. Karena itu dia pergi ke tempat lain, Brazuca Gentry Grooming di Carlisle Cumria dengan membawa contoh foto cukuran sederhana pendek di belakang dan samping. Dia berpendapat potongan rambut yang dikehendakinya sederhana sehingga tidak memerlukan penjelasan lebih lanjut. Kemudian dengan bayaran 8 pound sterling (Rp 150.000), didapati seolah-olah rambutnya dicukur dari ujung mangkuk seperti  pelawak Jim Carrey dalam film Dumb and Dumber. Malu dengan potongan rambut yang demikian maka keesokan hari,  sambil menutupinya dengan topi dia pergi ke pemangkas rambut langganannya. Untuk perbaikan atas cukuran batok kelapa ini Bowness perlu mengeluarkan ongkos tambahan sebesar 5 pound (Rp 93.000). Dia memposting pengalamannya itu di Facebook dan segera menjadi viral. Namun pemilik salon rambut, Flamencia membantah

Coca Cola sedang mengamati pasaran minuman yang dicampur ganja

Apakah di rak ini akan ada CocaCola  mengandung ganja? Menurut laporan dari Amerika Serikat CocaCola sedang mempertimbangkan dengan serius untuk memproduksi minuman yang mengandung ganja. Perusahaan raksasa  minuman ringan ini mengamati dengan seksama pasar minuman ganja yang tumbuh dengan pesat dan ada kemungkinan akan masuk dalam waktu yang dekat. CocaCola mengumumkan minatnya dalam pernyataan yang dikeluarkan hari Senin tanggal 17 September. Pernyataan ini menanggapi laporan dari BNN Bloomberg yang mengatakan Coke sedang dalam pembicaraan dengan Canada Cannabis Inc. untuk mengembangkan minuman yang diinfus dengan cannabidiol (CBD), zat kimia non-psikoaktif yang terkandung dalam ganja. Coke akan mengikuti gerak cepat pembuat alkohol besar dan perusahaan rokok untuk menguji pasar ganja dan mencari mitra menjelang tanggal 17 Oktober pada waktu mana ganja rekreasi diluncurkan secara legal di Kanada.  Coke dan Aurora dalam pernyataan terpisah mengatakan tertarik dengan

Bravo Perusahaan Listrik Negara

Meminjam lirik dari  lagu Sayur Kol, waktu aku jalan-jalan ke Senayan hujan turun dengan derasnya.  Kemarin pagi saya menghadiri suatu acara di Gedung Caraka Loka di dekat Senayan. Karena adanya aturan nomor ganjil dan genap, pesanan taksi online saya tidak mendapatkan response. Maka dalam pesanan baru tujuan saya ganti ke suatu mal yang terletak di Senayan yang tidak terdampak oleh aturan ganjil dan genap. Pikir saya nanti turun saja di persimpangan Hang Tuah dan Senayan dan tinggal menyebrang ke gedung Caraka Loka. Benar tidak lama kemudian saya mendapatkan taksi. Di tengah perjalanan turun hujan deras sehingga walaupun hanya menyeberangi jalan saya kebasahan juga.  Ini adalah gangguan pertama yang saya alami kemarin. Saya teringat pada  pepatah 'sedia payung sebelum hujan'.  Gangguan kedua saya alami di rumah sekembalinya dari acara. Ternyata listrik mati. Saya menayakan ke beberapa tetangga ternyata mereka mengalami hal yang sama. Listrik mati menjelang jam 10 pag