Menurut BBC News, dalam lima tahun terakhir jumlah klub penari perempuan, toko alat dan majalah maupun buku seks serta bioskop seks di Inggris turun sepertiganya.
Semakin maraknya pornografi di internet dan perubahan sikap masyarakat dianggap sebagai penyebabnya. Survei YouGov pada tahun 2015 menemukan 64% penduduk Inggris memandang klub telanjang adalah sisi negatif budaya Inggris.
Salah seorang pemilik toko majalah dan DVD porno selama 16 tahun mengatakan bahwa internet telah 'membunuh' usahanya. Beberapa tahun yang lalu bisnis masih bagus. Sekarang pada hari yang baik tokonya hanya melayani tiga atau empat orang langganan.
Menurut pemilik toko ini Michael Bray, 70 tahun, dari Huddersfield, banyak laki-laki yang memasuki toko dengan menyembunykan identitasnya karena tidak ingin diketahui. Mereka tidak ingin kelakuan mereka diketahui istrinya. Komputer di rumah tidak digunakan karena ada anak.
Bray menambahkan sikap masyarakat memang berubah namun masih ada yang menginginkan produknya. Orang tetap ingin nonton porno tambahnya lagi.
Sementara itu Women's Equality Party yang memperjuangkan kesetaraan gender mengemukakan bahwa usaha yang lebih serius perlu diadakan untuk mengubah perilaku terhadap bisnis seks.
Semakin maraknya pornografi di internet dan perubahan sikap masyarakat dianggap sebagai penyebabnya. Survei YouGov pada tahun 2015 menemukan 64% penduduk Inggris memandang klub telanjang adalah sisi negatif budaya Inggris.
Salah seorang pemilik toko majalah dan DVD porno selama 16 tahun mengatakan bahwa internet telah 'membunuh' usahanya. Beberapa tahun yang lalu bisnis masih bagus. Sekarang pada hari yang baik tokonya hanya melayani tiga atau empat orang langganan.
Menurut pemilik toko ini Michael Bray, 70 tahun, dari Huddersfield, banyak laki-laki yang memasuki toko dengan menyembunykan identitasnya karena tidak ingin diketahui. Mereka tidak ingin kelakuan mereka diketahui istrinya. Komputer di rumah tidak digunakan karena ada anak.
Bray menambahkan sikap masyarakat memang berubah namun masih ada yang menginginkan produknya. Orang tetap ingin nonton porno tambahnya lagi.
Sementara itu Women's Equality Party yang memperjuangkan kesetaraan gender mengemukakan bahwa usaha yang lebih serius perlu diadakan untuk mengubah perilaku terhadap bisnis seks.
Komentar
Posting Komentar