Langsung ke konten utama

Diduga Newsweek memalsukan lalu lintas pengunjung daring demi mendapatkan iklan pemerintah


Newsweek yang selama berpuluh tahun telah berkembang menjadi suatu organisasi berita yang besar, tengah dilanda kemelut dan menyadi berita hangat karena bulan yang lalu kantornya digerebek oleh Kejaksaan Negeri Manhattan.

Menurut salah seorang reporternya, Celeste Katz, penggeledahan telah dilakukan kejaksaan sebagai bagian dari penyelidikan yang sudah berjalan lama atas keuangan perusahaan tersebut.

Minggu yang lalu BuzzFeed News melaporkan bahwa perusahaan tersebut menjalankan praktek lalu lintas daring yang curang untuk menjamin pembelian iklan daring dari Biro Pelindungan Keuangan Konsumen.

Menurut dugaan perusahaan konsultasi Social Puncher, Penerbit Newsweek dan International Business Times telah membeli lalu lintas pengunjung daring palsu dalam rangka pelaksanaan kampanye untuk iklan pemerintah yang besar.

Para staf hari Senin kemarin melalui twitter mengatakan masalah ini mengarah ke manajemen yang sembrono dan mencari klik web dengan mengorbankan integritas.

Senin kemarin Newsweek telah memecat Veleste Katz yang biasa menulis masalah keuangan dan yang melaporkan mengenai penggerebekan oleh Kejaksaan Negeri Manhattan terhadap Newsweek dan perusahaan induknya Newsweek Media Group.

Beberapa staf bertanya-tanya apakah majalah ini dapat bertahan. Penulis dan para editor pada kantor penerbitan New York diberi tahu bahwa mereka boleh pulang kerumah hari Senin siang dan pada hari Selasa akan ada seorang editor baru.

Bekas Pimpinan Redaksi Bob Roe mengkonfirmasikan pemecatannya melalui email kepada CNN. Menurut laporan CNN Redaktur Eksekutif  Ken Li juga dipecat.

Mathew Cooper Redaktur Politik Newsweek dengan surat juga memberitahukan pengunduran dirinya terhitung tanggal 5 Februari.

Baru minggu yang lalu salah seorang pemilik dan pimpinan Newsweek Media Group Etienne Uzac  dan isterinya Marion Kim yang memegang jabatan sebagai direktur keuangan perusahaan mengundurkan diri.

USA Today

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pecandu seks yang berjuang melawan ketagihannya menjadi sembuh setelah berkunjung ke Bali

Nama wanita ini Erica Garza, 35 tahun, dari Los Angeles. Dia adalah pecandu seks yang berjuang melawan ketagihan pornografi yang diidapnya sejak usia dua belas tahun. Perjuangannya ini berlangsung selama 20 tahun. Kisah hidupnya dituliskan dalam memoir " Getting off : perjalanan seorang wanita melalui ketagihan seks dan pornografi". Diceritakan bahwa sejak umur 12 tahun sampai permulaan 30 tahun dia kecanduan pornografi. Mulanya dia menonton pornografi lunak yang ditayangkan di Cinemax ketika kedua orangtuanya tidur. Ketika lebih dewasa, dengan berkembangnya internet, dia beralih ke materi yang lebih panas dengan menggunakan komputernya. Wanita ini menjadi ketagihan hubungan seks sejak kehilangan keperawanannya di usia 17 tahun. Dalam usia duapuluhan dia mengadakan pesta di rumah, bisa empat kali dalam seminggu. Tujuannya agar bisa berjumpa dengan pria dan kemudian diajak nonton porno online. Setelah  cukup banyak minum tequila dia akan mengoceh mengenai hal-hal yang...

Bayi yang mempunyai 2 muka 1 tubuh 2 tangan dan 2 kaki

Gilang Andika dari Batam yang mempunyai dua wajah ini merupakan kembar siam yang tidak berkembang dengan baik di rahim ibunya. Umurnya sekarang dua bulan dan sedang berjuang untuk dapat bertahan hidup karena kondisi otaknya yang gawat yang menyebabkan bertumpuknya cairan. Orangtuanya, Ernilasari dan Mustafa dengan sangat ingin mendapatkan bantuan untuk menyelamatkan nyawa anak mereka karena dokter-dokter setempat menyatakan tidak mampu untuk mengoperasinya. Meskipun dia hanya memiliki satu tubuh dengan dua tangan dan dua kaki, secara teknis Gilang adalah kembar siam, kondisi ini terjadi satu dari setiap 250.000 kelahiran. Di kepalanya dia memiliki wajah dan otak dari seorang saudara kandung yang tidak mengembangkan tubuhnya sendiri di dalam rahim, karena telur ibunya tidak benar-benar terbelah menjadi dua selama kehamilan. Dia tidak bisa disusui, oleh karena itu sekarang ini dia mendapatkan susu melalui tabung. Dia juga berada dalam kondisi yang disebut hydrocephalus yang ...

Lukisan Raden Saleh "La Chasse au Taureau Sauvage" (Perburuan Banteng) terjual dengan harga 149 miliar

Lukisan Raden Saleh yang diberi judul bahasa  Perancis "La Chasse au Taureau Sauvage"  terjual dengan harga 149 miliar rupiah dalam pelelangan di Vannes Perancis. Juru lelang Jack-Philippe Reullan mengemukakan bahwa lelang ini dimenangkan oleh orang Indonesia yang mengikuti lelang melalui e-mail. Menurut Reullan ada dua belas peminat yang mengikuti lelang tersebut dan salah satunya adalah Museum Pasifika di Bali. Dua diantara peminat tersebut hadir dilokasi lelang. Lukisan yang berukuran 110X180 cm tersebut ditemukan di sebuah gudang bawah tanah di Perancis pada bulan Agustus 2017. Lukisan itu dibuat pada tahun 1855. Kebanyakan obyek lukisan Raden Saleh adalah perburuan besar binatang liar pada abad ke-19. Di lukisan ini Raden Saleh digambarkan menunggang kuda pada sebuah perburuan menurut adat Jawa. "Keluarga di mana lukisan tersebut ditemukan menyatakan tidak tahu menahu mengenai lukisan ini dan ingin menyingkirkan lukisan yang ukurannya cukup besar itu...