Langsung ke konten utama

Liverpool lawan Tottenham Hotspur berakhir imbang 2 - 2




Diwarnai keputusan kontroversial wasit, laga Liverpool melawan Tottenham Hotspur hari Minggu tanggal 4 Februari di Anfield berakhir imbang 2 - 2.

Liverpool unggul terlebih dahulu di babak pertama berkat gol cepat Mohamed Salah. Eric Dier melakukan kesalahan karena bola yang ditendangnya kebelakang dapat disergap Mohamed Salah. Pemain yang berasal dari Mesir ini dengan cepat membawa bola sehingga berhadapan satu melawan satu dengan kiper Hugo Lloris. Tembakan kaki kiri Salah mengecoh Lloris sehingga membuahkan gol.

Setelah itu pertandingan berjalan seru dan sengit. Victor Wanyama kemudian mencetak gol penyama pada menit  ke-82, hanya satu menit setelah dia  masuk lapangan menggantikan Moussa Dembele. Wanyama melakukan tembakan keras dari jarak jauh yang tidak bisa diantisipasi kiper Liverpool  Loris Karius.

Drama terjadi pada menit ke-85 ketika Tottenham Hotspur mendapatkan penalti karena Karius melanggar Kane dalam kotak penalti. Liverpool memprotes karena Kane sudah terlebih dahulu offside ketika menerima bola. Wasit Jonathan Moss berdiskusi dengan hakim garis, kemudian berkukuh pada putusannya. Namun tembakan penalti Kane dapat ditepis oleh Karius.

Anfield bergemuruh saat injury time memasuki menit kedua. Salah kembali membukukan gol untuk Liverpool. Dari sisi kiri dia melewati beberapa pemain Spurs dan mencetak gol kedua bagi Liverpool.

Kemenangan Liverpool buyar beberapa menit kemudian. Liverpool dihukum penalti lagi. Virgil van Dijk dianggap menjatuhkan pemain Spurs Eric Lamela. Wasit menunjuk titik putih disertai protes dari Liverpool karena menganggap Lamela menjatuhkan diri. Tembakan penalti Kane kali ini berhasil sehingga skor menjadi 2 - 2. 

Tak lama kemudian pertandingan yang diwarnai drama ini selesai.

Daily Mail

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pecandu seks yang berjuang melawan ketagihannya menjadi sembuh setelah berkunjung ke Bali

Nama wanita ini Erica Garza, 35 tahun, dari Los Angeles. Dia adalah pecandu seks yang berjuang melawan ketagihan pornografi yang diidapnya sejak usia dua belas tahun. Perjuangannya ini berlangsung selama 20 tahun. Kisah hidupnya dituliskan dalam memoir " Getting off : perjalanan seorang wanita melalui ketagihan seks dan pornografi". Diceritakan bahwa sejak umur 12 tahun sampai permulaan 30 tahun dia kecanduan pornografi. Mulanya dia menonton pornografi lunak yang ditayangkan di Cinemax ketika kedua orangtuanya tidur. Ketika lebih dewasa, dengan berkembangnya internet, dia beralih ke materi yang lebih panas dengan menggunakan komputernya. Wanita ini menjadi ketagihan hubungan seks sejak kehilangan keperawanannya di usia 17 tahun. Dalam usia duapuluhan dia mengadakan pesta di rumah, bisa empat kali dalam seminggu. Tujuannya agar bisa berjumpa dengan pria dan kemudian diajak nonton porno online. Setelah  cukup banyak minum tequila dia akan mengoceh mengenai hal-hal yang...
INDAH PADA WAKTUNYA Pada saat terjadi gangguan listrik kemarin malam,  saya dan anak saya yang kebetulan berada di rumah memutuskan untuk makan di luar. Karena pesan taksi online gagal terus, kami putuskan naik angkot saja. Dari Ulujami ada dua jurusan yang dapat di pilih yaitu yang menuju Kebayoran/Kebayoran Lama atau ke Bintaro atau Ceger. Karena di pinggir jalan gelap sekali kami sepakat angkot yang duluan datang akan kami naiki.  Tak lama kemudian angkot yang kami kira jurusan Bintaro sudah berhenti di depan kami. Di tengah jalan kami bertanya kepada supir apakah nanti akan melewati Bintaro Plasa. Ternyata kami salah naik, namun supir mengatakan nanti di pertigaan...(saya lupa) pindah saja ke angkot F 10 yang memang melalui Plasa tersebut. Dipertigaan yang dimaksud kami diturunkan. Di seberang kami melihat bangunan luas yang terang benderang seperti mall. Saya berpikir  di sini sajalah kami makan. Dengan hati-hati kami menyeberangi jalan dan s...

Sayang harta perempuan ini nekad masuk rontgen

Kejadiannya di stasion kereta api Dongguan di China Selatan. Wanita ini mungkin mudik dalam rangka Imlek dan membawa banyak uang tunai di tasnya. Tasnya harus diperiksa dengan X-ray mamun dia tidak percaya pada petugas dan tidak mau membiarkan tasnya  diletakkan di ban berjalan tanpa terkawal. Maka dengan nekat dia naik di ban berjalan untuk melindungi hartanya  walaupun sudah diperingatkan oleh petugas bahwa radiasi  sinar rontgen tinggi. Cuplikan dari kamera sekuriti memperlihatkan wanita tersebut meletakkan barang-barangnya di ban berjalan lalui naik dan merangkak di belakang barang-barang tersebut. Petugas di stasiun hanya mentertawakan wanita ini karena dianggap aneh, dan meneruskan tugas mereka. UPI