Langsung ke konten utama

'Raja Marcio' telah 22 tahun memerintah di istana pasir


Selama 22 tahun  Marcio Mizael Matolias tinggal di istana pasir untuk  menghindari sewa yang tinggi di  distrik kelas atas Rio de Janeiro, Brasil.

Dengan rumah yang  tidak lazim ini, pria yang berusia 44 tahun, yang oleh penduduk setempat dijuluki 'Sang Raja' masih bisa mengejar tiga hasratnya: membaca, bermain golf dan memancing.

Dia menceriterakan bahwasanya dia dibesarkan di Teluk Guanabra dan selalu tinggal di pantai. Kebanyakan orang membayar mahal agar dapat tinggal di hadapan laut. Tapi dia dapat memperolehnya secara gratis dan di tempat ini kehidupannya baik.

Dia tidak memiliki masalah untuk berperi laku agung dan senang berpose di atas tahta di depan istananya, dengan tongkat kerajaan di tangan. Lihatlah gambar di atas, Motilas sama sekali tidak terlihat canggung.

Namun, berbeda dengan raja lainnya, 'Baginda Marcio' secara pribadi harus melakukan sendiri perbaikan terhadap istananya, apakah itu ruang bawah tanah ataupun pintu.

Sementara di bagian luar rumah alamnya megah di samping itu pemandangan kawasan pantai yang sangat indah, rumahnya 
hanya tiga meter persegi dan penuh dengan buku.

Daily Mirror


Komentar

  1. Silakan Kunjungi Prediksi Bola kami yang sangat Jitu.

    Pastinya Tips ini sangat jitu. 100% tepat akurat
    Silakan kunjungi Prediksi Bola hasilbola.vip

    Prediksi Bola Manchester United vs Liverpool 20 Oktober 2019
    https://hasilbola.vip/prediksi-sepakbola/baca/2716/manchester-united-vs-liverpool-20-oktober-2019/

    Prediksi Bola Juventus vs Bologna 20 Oktober 2019
    https://hasilbola.vip/prediksi-sepakbola/baca/2719/juventus-vs-bologna-20-oktober-2019/

    Anda Juga Bisa Melakukan Chatting Langsung Di Whatsapp Kami +62-8122-222-995

    Terima Kasih

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pecandu seks yang berjuang melawan ketagihannya menjadi sembuh setelah berkunjung ke Bali

Nama wanita ini Erica Garza, 35 tahun, dari Los Angeles. Dia adalah pecandu seks yang berjuang melawan ketagihan pornografi yang diidapnya sejak usia dua belas tahun. Perjuangannya ini berlangsung selama 20 tahun. Kisah hidupnya dituliskan dalam memoir " Getting off : perjalanan seorang wanita melalui ketagihan seks dan pornografi". Diceritakan bahwa sejak umur 12 tahun sampai permulaan 30 tahun dia kecanduan pornografi. Mulanya dia menonton pornografi lunak yang ditayangkan di Cinemax ketika kedua orangtuanya tidur. Ketika lebih dewasa, dengan berkembangnya internet, dia beralih ke materi yang lebih panas dengan menggunakan komputernya. Wanita ini menjadi ketagihan hubungan seks sejak kehilangan keperawanannya di usia 17 tahun. Dalam usia duapuluhan dia mengadakan pesta di rumah, bisa empat kali dalam seminggu. Tujuannya agar bisa berjumpa dengan pria dan kemudian diajak nonton porno online. Setelah  cukup banyak minum tequila dia akan mengoceh mengenai hal-hal yang...

Bayi yang mempunyai 2 muka 1 tubuh 2 tangan dan 2 kaki

Gilang Andika dari Batam yang mempunyai dua wajah ini merupakan kembar siam yang tidak berkembang dengan baik di rahim ibunya. Umurnya sekarang dua bulan dan sedang berjuang untuk dapat bertahan hidup karena kondisi otaknya yang gawat yang menyebabkan bertumpuknya cairan. Orangtuanya, Ernilasari dan Mustafa dengan sangat ingin mendapatkan bantuan untuk menyelamatkan nyawa anak mereka karena dokter-dokter setempat menyatakan tidak mampu untuk mengoperasinya. Meskipun dia hanya memiliki satu tubuh dengan dua tangan dan dua kaki, secara teknis Gilang adalah kembar siam, kondisi ini terjadi satu dari setiap 250.000 kelahiran. Di kepalanya dia memiliki wajah dan otak dari seorang saudara kandung yang tidak mengembangkan tubuhnya sendiri di dalam rahim, karena telur ibunya tidak benar-benar terbelah menjadi dua selama kehamilan. Dia tidak bisa disusui, oleh karena itu sekarang ini dia mendapatkan susu melalui tabung. Dia juga berada dalam kondisi yang disebut hydrocephalus yang ...

Lukisan Raden Saleh "La Chasse au Taureau Sauvage" (Perburuan Banteng) terjual dengan harga 149 miliar

Lukisan Raden Saleh yang diberi judul bahasa  Perancis "La Chasse au Taureau Sauvage"  terjual dengan harga 149 miliar rupiah dalam pelelangan di Vannes Perancis. Juru lelang Jack-Philippe Reullan mengemukakan bahwa lelang ini dimenangkan oleh orang Indonesia yang mengikuti lelang melalui e-mail. Menurut Reullan ada dua belas peminat yang mengikuti lelang tersebut dan salah satunya adalah Museum Pasifika di Bali. Dua diantara peminat tersebut hadir dilokasi lelang. Lukisan yang berukuran 110X180 cm tersebut ditemukan di sebuah gudang bawah tanah di Perancis pada bulan Agustus 2017. Lukisan itu dibuat pada tahun 1855. Kebanyakan obyek lukisan Raden Saleh adalah perburuan besar binatang liar pada abad ke-19. Di lukisan ini Raden Saleh digambarkan menunggang kuda pada sebuah perburuan menurut adat Jawa. "Keluarga di mana lukisan tersebut ditemukan menyatakan tidak tahu menahu mengenai lukisan ini dan ingin menyingkirkan lukisan yang ukurannya cukup besar itu...