Terperangkap di bandara |
Nasib keluarga Zimbabwe ini mengingatkan kita pada film Terminal dengan pemeran utama Tom Hanks yang terperangkap di sebuah bandara di New York, Amerika Serikat. Terminal diangkat dari kisah nyata seorang pria Iran,yang hidup 18 tahun di bandara Roissy-Charles de Gaulle di Paris karena masalah politik.
Menuurut kantor imigrasi Thailand , keluarga asal Zimbabwe yang terdiri dari empat orang dewasa dan empat orang anak dibawah usia 11 tahun ini. tiba di Bangkok bulan Mei 2017. Kemudian mereka tidak mau pulang ke Zimbabwe dengan alasan takut dianiaya.
Kisah mereka diceritakan di Facebook oleh seorang yang bernama Kanaruj Artt Pornsopit, yang mengaku bekerja di bandara Suvarnabhumi. Menurut Kanaruj keluarga ini sudah hampir tiga bulan tinngal di bandara karena situasi yang tidak menentu di Zimbabwe.
Menurut imigrasi Thailand, awalnya keluarga Zimbabwe tersebut datang ke Thailand sebagai turis. Kemudian mereka berencana mengunjungi Barcelona di Spanyol melalui Ukraina. Namun mereka tidak diijinkan masuk pesawat karena tidak mempunyai visa untuk Spanyol. Celakanya mereka juga tidak dapat untuk tetap tinggal di Thailand. Alasannya mereka sudah berada di sana melewati masa berlakunya visa dan harus membayar denda yang mahal.
Keluarga Zimbabwe ini pernah juga mengatur perjalanan ke negara ketiga melalui Dubai. Namun penerbangan lanjutan dari Dubai dibatalkan sehingga mereka diterbangkan kembali ke Bangkok. Mereka tidak mau dipulangkan ke Zimbabwe dengan alasan takut disiksa setelah kekacauan politik yang mengakibatkan jatuhnya Presiden Robert Mugabe yang memerintah 37 tahun.
Imigrasi Thailand mengatakan bahwa keluarga ini sudah mengajukan suaka ke PBB
dan badan PBB untuk urusan pengungsi sudah meminta agar keluarga ini tetap berada di Thailand selama prosesnya berjalan. Maka untuk sementara mereka tinggal di Bandara Suvarnabhumi dan mendapatkan makanan dari karyawan bandara.
Menurut imigrasi setempat, keadaan mereka tidak sedramatis film Terminal, karena sebenarnya mereka punya pilihan. Mereka pernah ditawarkan untuk dipindahkan ke tempat penampungan yang ada layanan untuk anak. Tapi tampaknya keluarga Zimbabwe ini lebih senang tinggal di bandara.
Sumber: BBC
Komentar
Posting Komentar