Langsung ke konten utama

Dokter Bimanesh dari Rumah Sakit Medika Permata Hijau ikut jadi tersangka


Komisi Pemberantasan Korupsi telah menetapkan status tersangka terhadap dokter Rumah Sakit Medika Permata Hijau, Bimanesh Sutarjo. Dia diduga menghalangi proses hukum (obstruction of justice) terkait perkara e-KTP yang menjerat Setya Novanto.

Bimanesh ditetapkan sebagai tersangka bersama mantan kuasa hukum Setya Novanto dalam perkara e-KTP, Fredrich Yunadi. Dikabarkan bahwa Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan (SPDP) terhadap keduanya sudah diterbitkan.

Menurut Wakil Ketua KPK, Basaria Pandjaitan, Fredrich dan Bimanesh bekerjasama untuk memasukkan tersangka Setya Novanto ke salah satu rumah sakit agar dirawat inap dengan data medis yang sudah dimanipulasi sedemikian rupa.

Pada tanggal 21 November 2017 saat Novanto tengah diburu KPK, mendadak muncul kabar dia dirawat di Rumah Sakit Medika karena kecelakaan. Saat di rumah sakit meskipun kecelakaan dia tidak dibawa ke IGD tapi langsung ke ruang VIP.

Sebelum Novanto dirawat di rumah sakit, Fredrich diduga lebih dahulu datang untuk berkordinasi dengan pihak rumah sakit.

Pada waktu Novanto dirawat di rumah sakit itu, KPK mengingatkan agar pihak rumah sakit kooperatif dengan penyidik KPK. Namun penyidik KPK di lapangan merasa pihak rumah sakit kurang mendukung kegiatan penegakan hukum yang sedang berjalan.

Tujuan perbuatan dari kedua tersangka adalah agar Setya Novanto dapat menghindari panggilan dari penyidik KPK. Sesuai dengan Pasal  21 Tindak Pidana Korupsi, ancaman hukuman mencegah, merintangi atau menggagalkan penyidikan dalam perkara tindak pidana korupsi adalah maksimal 12 tahun.

http://www.tribunnews.com/nasional/2018/01/10/dokter-rs-medika-permata-hijau-dikabarkan-jadi-tersangka-di-kpk

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pecandu seks yang berjuang melawan ketagihannya menjadi sembuh setelah berkunjung ke Bali

Nama wanita ini Erica Garza, 35 tahun, dari Los Angeles. Dia adalah pecandu seks yang berjuang melawan ketagihan pornografi yang diidapnya sejak usia dua belas tahun. Perjuangannya ini berlangsung selama 20 tahun. Kisah hidupnya dituliskan dalam memoir " Getting off : perjalanan seorang wanita melalui ketagihan seks dan pornografi". Diceritakan bahwa sejak umur 12 tahun sampai permulaan 30 tahun dia kecanduan pornografi. Mulanya dia menonton pornografi lunak yang ditayangkan di Cinemax ketika kedua orangtuanya tidur. Ketika lebih dewasa, dengan berkembangnya internet, dia beralih ke materi yang lebih panas dengan menggunakan komputernya. Wanita ini menjadi ketagihan hubungan seks sejak kehilangan keperawanannya di usia 17 tahun. Dalam usia duapuluhan dia mengadakan pesta di rumah, bisa empat kali dalam seminggu. Tujuannya agar bisa berjumpa dengan pria dan kemudian diajak nonton porno online. Setelah  cukup banyak minum tequila dia akan mengoceh mengenai hal-hal yang...
INDAH PADA WAKTUNYA Pada saat terjadi gangguan listrik kemarin malam,  saya dan anak saya yang kebetulan berada di rumah memutuskan untuk makan di luar. Karena pesan taksi online gagal terus, kami putuskan naik angkot saja. Dari Ulujami ada dua jurusan yang dapat di pilih yaitu yang menuju Kebayoran/Kebayoran Lama atau ke Bintaro atau Ceger. Karena di pinggir jalan gelap sekali kami sepakat angkot yang duluan datang akan kami naiki.  Tak lama kemudian angkot yang kami kira jurusan Bintaro sudah berhenti di depan kami. Di tengah jalan kami bertanya kepada supir apakah nanti akan melewati Bintaro Plasa. Ternyata kami salah naik, namun supir mengatakan nanti di pertigaan...(saya lupa) pindah saja ke angkot F 10 yang memang melalui Plasa tersebut. Dipertigaan yang dimaksud kami diturunkan. Di seberang kami melihat bangunan luas yang terang benderang seperti mall. Saya berpikir  di sini sajalah kami makan. Dengan hati-hati kami menyeberangi jalan dan s...

Sayang harta perempuan ini nekad masuk rontgen

Kejadiannya di stasion kereta api Dongguan di China Selatan. Wanita ini mungkin mudik dalam rangka Imlek dan membawa banyak uang tunai di tasnya. Tasnya harus diperiksa dengan X-ray mamun dia tidak percaya pada petugas dan tidak mau membiarkan tasnya  diletakkan di ban berjalan tanpa terkawal. Maka dengan nekat dia naik di ban berjalan untuk melindungi hartanya  walaupun sudah diperingatkan oleh petugas bahwa radiasi  sinar rontgen tinggi. Cuplikan dari kamera sekuriti memperlihatkan wanita tersebut meletakkan barang-barangnya di ban berjalan lalui naik dan merangkak di belakang barang-barang tersebut. Petugas di stasiun hanya mentertawakan wanita ini karena dianggap aneh, dan meneruskan tugas mereka. UPI