Penggunaan nama hidangan kari "Holy Cow", di jaringan hotel Holiday Inn, diprotes oleh Diplesh Kotecha, umur 44 tahun, dari Leicester. Di samping pilihan makanan tersebut, ada gambar sapi dengan lingkaran cahaya di atasnya.
Alasan keberatannya, nama tersebut merupakan penghinaan besar terhadap Hindu yang menganggap sapi itu suci. Diplesh adalah seorang imam Hindu, yang tidak senang dengan olok-olok terhadap agama seseorang.
"Menyebut makanan yang dapat dipesan oleh seseorang "Holy Cow" adalah merupakan serangan" ujar Diplesh. Ditambahkan bahwa dia telah menyampaikan unek-uneknya kepada petugas hotel, tapi mereka cuek saja dan menganggapnya sebagai lelucon. Tidak ada pengertian dan permintaan maaf.
Makanan kari, dipasok ke Holiday Inn oleh perusahaan Holy Cow, yang dimiliki oleh warga Inggris penganut Hindu. Anu Sharma pimpinan dari perusahaan keluarga tersebut, mengemukakan bahwa nama tersebut merupakan anggukan kepada rasa humor Inggris.
Kepada The Sun dia menyatakan penyesalannya bahwa merek dagang perusahannya dianggap sebagai serangan.
Komentar
Posting Komentar