Masih ingatkah ceritera mengenai orang Polandia yang bernama Romuald Graczyk yang mencoba meninggalkan pesawat dengan jalan membuka pintu darurat. Kelihatannya tidak mungkin baginya untuk membayar denda sebesar sekitar Rp 750.000.000,-
Menurut polisi Spanyol hari Rabu yang lalu, ternyata dia tidak mempunyai kediaman yang tetap. Tempat tinggalnya yang terakhir adalah hostel untuk para gelandangan. Kepada polisi dia memberikan alamat sebuah hostel di Malaga yang dijalankan oleh badan amal Katolik, Caritas. Namun kemudian didapati, bahwa sejak setahun yang lalu orang ini sudah tidak tinggal di sana.
Dia bahkan tidak meninggalkan nomer telpon. Dengan demikian polisi akan mendapat kesukaran untuk menghubunginya untuk memberitahukan denda yang dijatuhkan terhadapnya.
Ada ungkapan biar miskin asal sombong. Rupanya dia baru saja melewatkan libur Natal di Inggris. Dia menggunakan perusahaan penerbangan yang tarifnya murah, Ryanair. Tapi kelihatannya
dia tidak siap dengan konsekwensinya, yaitu seringnya penundaan.
Alasannya mau keluar pesawat dari pintu darurat. "Kami sudah satu jam terlambat ketika meninggalkan Stansted dan dibiarkan menunggu di dalam pesawat setengah jam lagi ketika mendarat di Malaga".
Polisi Spanyol tidak menahan pria ini, karena tidak adanya kerusakan dan tidak ada orang dibahayakan olehnya.
http://www.telegraph.co.uk/news/2018/01/03/passenger-left-ryanair-flight-emergency-door-homeless-unlikely/
Menurut polisi Spanyol hari Rabu yang lalu, ternyata dia tidak mempunyai kediaman yang tetap. Tempat tinggalnya yang terakhir adalah hostel untuk para gelandangan. Kepada polisi dia memberikan alamat sebuah hostel di Malaga yang dijalankan oleh badan amal Katolik, Caritas. Namun kemudian didapati, bahwa sejak setahun yang lalu orang ini sudah tidak tinggal di sana.
Dia bahkan tidak meninggalkan nomer telpon. Dengan demikian polisi akan mendapat kesukaran untuk menghubunginya untuk memberitahukan denda yang dijatuhkan terhadapnya.
Ada ungkapan biar miskin asal sombong. Rupanya dia baru saja melewatkan libur Natal di Inggris. Dia menggunakan perusahaan penerbangan yang tarifnya murah, Ryanair. Tapi kelihatannya
dia tidak siap dengan konsekwensinya, yaitu seringnya penundaan.
Alasannya mau keluar pesawat dari pintu darurat. "Kami sudah satu jam terlambat ketika meninggalkan Stansted dan dibiarkan menunggu di dalam pesawat setengah jam lagi ketika mendarat di Malaga".
Polisi Spanyol tidak menahan pria ini, karena tidak adanya kerusakan dan tidak ada orang dibahayakan olehnya.
http://www.telegraph.co.uk/news/2018/01/03/passenger-left-ryanair-flight-emergency-door-homeless-unlikely/
Komentar
Posting Komentar