Langsung ke konten utama

Pada umur 12 tahun dia menanam sejuta pohon dan sekarang...


Ceritanya dimulai ketika anak Jerman yang bernama Felix Finkbeiner harus menyampaikan presentasi  dalam bahasa Inggris di sekolahnya di dekat Munich, tahun 2007. Thema presentasinya adalah mengenai perubahan iklim.

Ketika melakukan riset, di suatu situs web,  Felix menemukan keterangan mengenai Wangari Maathai. Dia adalah penggiat dari Kenya yang bersama wanita-wanita lain di negerinya telah menanam lebih dari 30 juta pohon. Upaya ini adalah untuk melawan penggundulan hutan dan erosi tanah.

Terinspirasi oleh Maathai yang mendapatkan hadiah Nobel pada tahun 2004, Felix memberikan penekanan pada penanaman pohon sebagai usaha untuk mengatasi perubahan iklim dalam presentasinya.

"Pada akhir presentasi saya menyerukan mari kita menanam sejuta pohon di setiap negara", kata anak yang berusia 12 tahun itu kepada Deutsche Welle.

Guru Felix sangat terkesan sehingga dia membantu menyebarkan pesan tersebut. Tidak lama kemudian Felix dikirim ke sekolah-sekolah lain di yang satu wilayah untuk berbicara mengenai ambisinya. Dua bulan berikutnya sekolah Felix the Munich International School di Starnberg di bagian Selatan Jerman, mengorganisir kampanye penanaman pohon yang pertama.

Media setempat tertarik, dan sekolah-sekolah lain dalam wilayah itu menyelenggarakan acara penanaman pohon serupa dan gagasan Felix bergulir dan berkembang di gerakan hijau setempat. Tiga tahun kemudian sasaran sejuta pohon tercapai di Jerman dan lahirlah kelompok "Plant for the Planet". Maka Felix  Finkbeiner menjadi pendiri oraganisasi lingkungan yang termuda di Jerman.

Pidatonya sebagai pra-remaja  di hadapan Parlemen Eropa dan Majelis Umum PBB mengilhami anak-anak dari  lebih 90 negara untuk bergabung dengan koalisinya yang mengatakan "Hutan bukan hanya memberi penghidupan kepada miliaran orang, tapi bagi kita anak-anak hutan adalah masa depan kita".

Kemudian PBB menyerahkan kepadanya pimpinan "Billion Tree Program" yang diilhami oleh Wangari Maathai yang gerakannya telah menanam 30 juta pohon di Afrika. Felix memperluas program tersebut menjadi Kampanye Triliun Pohon. Ini merupakan upaya akar rumput untuk menenam 1 triliun pohon dalam 30 tahun ke depan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pecandu seks yang berjuang melawan ketagihannya menjadi sembuh setelah berkunjung ke Bali

Nama wanita ini Erica Garza, 35 tahun, dari Los Angeles. Dia adalah pecandu seks yang berjuang melawan ketagihan pornografi yang diidapnya sejak usia dua belas tahun. Perjuangannya ini berlangsung selama 20 tahun. Kisah hidupnya dituliskan dalam memoir " Getting off : perjalanan seorang wanita melalui ketagihan seks dan pornografi". Diceritakan bahwa sejak umur 12 tahun sampai permulaan 30 tahun dia kecanduan pornografi. Mulanya dia menonton pornografi lunak yang ditayangkan di Cinemax ketika kedua orangtuanya tidur. Ketika lebih dewasa, dengan berkembangnya internet, dia beralih ke materi yang lebih panas dengan menggunakan komputernya. Wanita ini menjadi ketagihan hubungan seks sejak kehilangan keperawanannya di usia 17 tahun. Dalam usia duapuluhan dia mengadakan pesta di rumah, bisa empat kali dalam seminggu. Tujuannya agar bisa berjumpa dengan pria dan kemudian diajak nonton porno online. Setelah  cukup banyak minum tequila dia akan mengoceh mengenai hal-hal yang...
INDAH PADA WAKTUNYA Pada saat terjadi gangguan listrik kemarin malam,  saya dan anak saya yang kebetulan berada di rumah memutuskan untuk makan di luar. Karena pesan taksi online gagal terus, kami putuskan naik angkot saja. Dari Ulujami ada dua jurusan yang dapat di pilih yaitu yang menuju Kebayoran/Kebayoran Lama atau ke Bintaro atau Ceger. Karena di pinggir jalan gelap sekali kami sepakat angkot yang duluan datang akan kami naiki.  Tak lama kemudian angkot yang kami kira jurusan Bintaro sudah berhenti di depan kami. Di tengah jalan kami bertanya kepada supir apakah nanti akan melewati Bintaro Plasa. Ternyata kami salah naik, namun supir mengatakan nanti di pertigaan...(saya lupa) pindah saja ke angkot F 10 yang memang melalui Plasa tersebut. Dipertigaan yang dimaksud kami diturunkan. Di seberang kami melihat bangunan luas yang terang benderang seperti mall. Saya berpikir  di sini sajalah kami makan. Dengan hati-hati kami menyeberangi jalan dan s...

Sayang harta perempuan ini nekad masuk rontgen

Kejadiannya di stasion kereta api Dongguan di China Selatan. Wanita ini mungkin mudik dalam rangka Imlek dan membawa banyak uang tunai di tasnya. Tasnya harus diperiksa dengan X-ray mamun dia tidak percaya pada petugas dan tidak mau membiarkan tasnya  diletakkan di ban berjalan tanpa terkawal. Maka dengan nekat dia naik di ban berjalan untuk melindungi hartanya  walaupun sudah diperingatkan oleh petugas bahwa radiasi  sinar rontgen tinggi. Cuplikan dari kamera sekuriti memperlihatkan wanita tersebut meletakkan barang-barangnya di ban berjalan lalui naik dan merangkak di belakang barang-barang tersebut. Petugas di stasiun hanya mentertawakan wanita ini karena dianggap aneh, dan meneruskan tugas mereka. UPI