Langsung ke konten utama

Berusaha memecahkan rekor binaraga tanpa latihan



Kiril Tereshin adalah binaragawan dari kota Pyatigorsk di sebelah Barat Daya Rusia. Usianya 21 tahun dan cita-citanya ingin memecahkan rekor binaraga.
Tapi jangan pernah mengatakan  kepadanya kerja keras adalah kunci semua keberhasilan di dalam kehidupan atau "hardwork is the mother of all success in life"

Dia ingin mencapai angan-angannya tersebut melalui jalan pintas. Untuk itu tangan Popeye-nya disuntik dengan synthol dengan resiko lengannya yang menggelembung gila-gilaan ini bisa meledak. Kabarnya ahli bedah kosmetik hanya bersedia melakukan operasi untuk meletakkan implan silikon ke dalam betisnya setelah dia berjanji untuk tidak menyuntikkan synthol ke kakinya.

Dia membagikan foto kakinya di media sosial disertai komentar saya akan membuat betis saya seperti lengan saya. "Senjata nuklir saya akan sangat kuat dan besar" katanya.

Treshin dicela  ahli-ahli kesehatan setelah otot lengannya menjadi 60 cm dengan suntikan synthol. Dokter memperingatkan bahwa sintol dapat menyebabkan penyumbatan arteri paru, kerusakan syaraf, infeksi, sklerosis lipogranuloma, stroke, kista berisi minyak atau bisul di otot.

Tanpa bersakit-sakit banyak yang diperoleh, namun pertanyannya untuk berapa lama?

The Sun


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pecandu seks yang berjuang melawan ketagihannya menjadi sembuh setelah berkunjung ke Bali

Nama wanita ini Erica Garza, 35 tahun, dari Los Angeles. Dia adalah pecandu seks yang berjuang melawan ketagihan pornografi yang diidapnya sejak usia dua belas tahun. Perjuangannya ini berlangsung selama 20 tahun. Kisah hidupnya dituliskan dalam memoir " Getting off : perjalanan seorang wanita melalui ketagihan seks dan pornografi". Diceritakan bahwa sejak umur 12 tahun sampai permulaan 30 tahun dia kecanduan pornografi. Mulanya dia menonton pornografi lunak yang ditayangkan di Cinemax ketika kedua orangtuanya tidur. Ketika lebih dewasa, dengan berkembangnya internet, dia beralih ke materi yang lebih panas dengan menggunakan komputernya. Wanita ini menjadi ketagihan hubungan seks sejak kehilangan keperawanannya di usia 17 tahun. Dalam usia duapuluhan dia mengadakan pesta di rumah, bisa empat kali dalam seminggu. Tujuannya agar bisa berjumpa dengan pria dan kemudian diajak nonton porno online. Setelah  cukup banyak minum tequila dia akan mengoceh mengenai hal-hal yang...
INDAH PADA WAKTUNYA Pada saat terjadi gangguan listrik kemarin malam,  saya dan anak saya yang kebetulan berada di rumah memutuskan untuk makan di luar. Karena pesan taksi online gagal terus, kami putuskan naik angkot saja. Dari Ulujami ada dua jurusan yang dapat di pilih yaitu yang menuju Kebayoran/Kebayoran Lama atau ke Bintaro atau Ceger. Karena di pinggir jalan gelap sekali kami sepakat angkot yang duluan datang akan kami naiki.  Tak lama kemudian angkot yang kami kira jurusan Bintaro sudah berhenti di depan kami. Di tengah jalan kami bertanya kepada supir apakah nanti akan melewati Bintaro Plasa. Ternyata kami salah naik, namun supir mengatakan nanti di pertigaan...(saya lupa) pindah saja ke angkot F 10 yang memang melalui Plasa tersebut. Dipertigaan yang dimaksud kami diturunkan. Di seberang kami melihat bangunan luas yang terang benderang seperti mall. Saya berpikir  di sini sajalah kami makan. Dengan hati-hati kami menyeberangi jalan dan s...

Sayang harta perempuan ini nekad masuk rontgen

Kejadiannya di stasion kereta api Dongguan di China Selatan. Wanita ini mungkin mudik dalam rangka Imlek dan membawa banyak uang tunai di tasnya. Tasnya harus diperiksa dengan X-ray mamun dia tidak percaya pada petugas dan tidak mau membiarkan tasnya  diletakkan di ban berjalan tanpa terkawal. Maka dengan nekat dia naik di ban berjalan untuk melindungi hartanya  walaupun sudah diperingatkan oleh petugas bahwa radiasi  sinar rontgen tinggi. Cuplikan dari kamera sekuriti memperlihatkan wanita tersebut meletakkan barang-barangnya di ban berjalan lalui naik dan merangkak di belakang barang-barang tersebut. Petugas di stasiun hanya mentertawakan wanita ini karena dianggap aneh, dan meneruskan tugas mereka. UPI