Sebelum lembaga tersebut kehilangan kontak, terlacak bahwa burung yang dipasangi GPS ini berada di Lembah Nil Biru di Sudan. Kemudian ternyata ada orang yang menemukan alat pelacak milik EcoLogic. Si penemu kemudian mengeluarkan kartu SIM dari alat pelacak ini dan memasang di telpon genggamnya.
Ternyata kemudian dia melakukan panggilan telpon selama 20 jam atas biaya lembaga EcoLogic. Jumlah tagihan ponsel yang harus dibayar adalah sebesar 10.000 zloty sekitar 38 juta rupiah.
Pemasangan mikro-GPS pada bangau adalah dalam rangka riset lingkungan dan konservasi mengenai migrasi burung-burung. Dengan cara ini peneliti dapat mengamati kebiasaan burung-burung itu, perilaku sosial mereka dan kemungkinan ancaman yang dihadapi.
Migrasi burung merujuk kepada perjalanan musiman yang dilakukan oleh banyak species burung. Banyak burung melakukan perjalanan panjang dengan terbang.
Pola yang paling umum adalah terbang ke Utara untuk berkembang biak di Artik pada musim panas. Memasuki musim dingin di belahan bumi bagian Utara sejumlah burung memulai ritual tahunan mereka untuk mencari kehangatan dengan terbang menuju kawasan Selatan.
BBC Indonesia
Komentar
Posting Komentar