Langsung ke konten utama

Presiden Trump telah memerintahkan serangan rudal presisi terhadap Syria


Presiden Trump mengatakan bahwa dia telah memerintahkan serangan rudal presisi terhadap rezim diktator Suriah Bashar Assad hari Jumat malam dalam sebuah serangan terkordinasi dengan sekutu Inggris dan Perancis.

Menurut Trump serangan itu bertujuan untuk menghalangi penggunaan senjata kimia seperti serangan terhadap warga sipil di  Douma, pinggiran kota Damaskus pekan lalu. Pemberontak menuduh pasukan Suriah di bawah Assad membunuh lebih dari 40 pria, wanita dan anak-anak dalam serangan senjata kimia di Douma.

Trump menegaskan Amerika Serikat siap untuk melanjutkan serangan sampai rezim Suriah berhenti menggunakan senjata kimia.

Jenderal Joseph Dunford, ketua Kepala Staf Gabungan mengemukakan ada tiga sasaran serangan yaitu pusat penelitian ilmiah dekat Damaskus, fasilitas penyimpanan senjata kimia di sebelah Barat Homs dan fasilitas penyimpanan dan pos komando di dekat Homs.

Suara gemuruh dari sedikitnya enam ledakan mengguncang seluruh Damaskus dan asap memenuhi udara. Di distrik Barzah dari kota itu, tempat dari pusat penelitian ilmiah telah diguncang oleh gempuran.

Asap yang menjulang tinggi  dari Timur kota telah mengubah langit menjadi oranye dan terjadi kebakaran di dekatnya.

Ketika serangan berhenti dan langit menjadi gelap lagi, lagu-lagu nasionalis meraung dari pengeras suara yang dipasang di kendaraan-kendaraan yang menjelajahi jalanan.

Televisi pemerintah Suriah memberitakan bahwa pertahanan udara militer telah menjawab serangan tersebut. Pertahanan udara menembak 13 roket di sebelah Selatan Damaskus.

Sementara itu, Kementerian Liar Negeri R.I. dalam keterangan pers hari ini mengeluarkan himbauan bagi warga negara Indonesia untuk tidak mengunjugi Suriah sampai situasi keamanan membaik.

USA Today

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pecandu seks yang berjuang melawan ketagihannya menjadi sembuh setelah berkunjung ke Bali

Nama wanita ini Erica Garza, 35 tahun, dari Los Angeles. Dia adalah pecandu seks yang berjuang melawan ketagihan pornografi yang diidapnya sejak usia dua belas tahun. Perjuangannya ini berlangsung selama 20 tahun. Kisah hidupnya dituliskan dalam memoir " Getting off : perjalanan seorang wanita melalui ketagihan seks dan pornografi". Diceritakan bahwa sejak umur 12 tahun sampai permulaan 30 tahun dia kecanduan pornografi. Mulanya dia menonton pornografi lunak yang ditayangkan di Cinemax ketika kedua orangtuanya tidur. Ketika lebih dewasa, dengan berkembangnya internet, dia beralih ke materi yang lebih panas dengan menggunakan komputernya. Wanita ini menjadi ketagihan hubungan seks sejak kehilangan keperawanannya di usia 17 tahun. Dalam usia duapuluhan dia mengadakan pesta di rumah, bisa empat kali dalam seminggu. Tujuannya agar bisa berjumpa dengan pria dan kemudian diajak nonton porno online. Setelah  cukup banyak minum tequila dia akan mengoceh mengenai hal-hal yang...

Bayi yang mempunyai 2 muka 1 tubuh 2 tangan dan 2 kaki

Gilang Andika dari Batam yang mempunyai dua wajah ini merupakan kembar siam yang tidak berkembang dengan baik di rahim ibunya. Umurnya sekarang dua bulan dan sedang berjuang untuk dapat bertahan hidup karena kondisi otaknya yang gawat yang menyebabkan bertumpuknya cairan. Orangtuanya, Ernilasari dan Mustafa dengan sangat ingin mendapatkan bantuan untuk menyelamatkan nyawa anak mereka karena dokter-dokter setempat menyatakan tidak mampu untuk mengoperasinya. Meskipun dia hanya memiliki satu tubuh dengan dua tangan dan dua kaki, secara teknis Gilang adalah kembar siam, kondisi ini terjadi satu dari setiap 250.000 kelahiran. Di kepalanya dia memiliki wajah dan otak dari seorang saudara kandung yang tidak mengembangkan tubuhnya sendiri di dalam rahim, karena telur ibunya tidak benar-benar terbelah menjadi dua selama kehamilan. Dia tidak bisa disusui, oleh karena itu sekarang ini dia mendapatkan susu melalui tabung. Dia juga berada dalam kondisi yang disebut hydrocephalus yang ...

Lukisan Raden Saleh "La Chasse au Taureau Sauvage" (Perburuan Banteng) terjual dengan harga 149 miliar

Lukisan Raden Saleh yang diberi judul bahasa  Perancis "La Chasse au Taureau Sauvage"  terjual dengan harga 149 miliar rupiah dalam pelelangan di Vannes Perancis. Juru lelang Jack-Philippe Reullan mengemukakan bahwa lelang ini dimenangkan oleh orang Indonesia yang mengikuti lelang melalui e-mail. Menurut Reullan ada dua belas peminat yang mengikuti lelang tersebut dan salah satunya adalah Museum Pasifika di Bali. Dua diantara peminat tersebut hadir dilokasi lelang. Lukisan yang berukuran 110X180 cm tersebut ditemukan di sebuah gudang bawah tanah di Perancis pada bulan Agustus 2017. Lukisan itu dibuat pada tahun 1855. Kebanyakan obyek lukisan Raden Saleh adalah perburuan besar binatang liar pada abad ke-19. Di lukisan ini Raden Saleh digambarkan menunggang kuda pada sebuah perburuan menurut adat Jawa. "Keluarga di mana lukisan tersebut ditemukan menyatakan tidak tahu menahu mengenai lukisan ini dan ingin menyingkirkan lukisan yang ukurannya cukup besar itu...