Setelah berbagai skandal beberapa di antaranya besar, dana-dana publik yang ikut memiliki saham di Facebook bergabung dengan seruan untuk menghapus CEO Mark Zuckerberg sebagai pimpinan tertinggi perusahaan.
Pada bulan April Zuckerberg membela perusahaannya di Kongres terhadap tuduhan menyebarkan berita palsu selama pemilihan presiden tahun 2016 dan kesalahan penanganan data pribadi.
"Saya berkomitmen untuk mendapatkan hak ini. Ini termasuk tanggung jawab dasar untuk untuk melindungi informasi orang, yang gagal kami lakukan dengan Cambridge Analytica", kata Zuckerberg.
Kegagalan ini dan masalah-masalah yang menimbulkan perdebatan lainnya telah memicu seruan untuk menggantikan Zuckerberg.
Sekarang beberapa dana publik yang memegang saham Facebookl ikut menyatakan keinginan untuk menggantikannya sebagai ketua Facebook karena beberapa skandal yang menjadi sorotan luas.
Saran tersebut berarti rapat tahunan pemegang saham 2019 akan meminta dewan Facebook untuk menjadikan peran pimpinan dewan dalam posisi yang bebas sehingga akan meningkatkan pengawasan , praktek umum di perusahaan lain.
Dalam menentang proposal tahun 2017 Facebook mengatakan bahwa pimpinan yang independen akan menyebabkan ketidak pastian, kebingungan, ketidak efisienan dewan dan ketidak efisienan fungsi dan hubungan manajemen.
Dapat dikemukakan di sini bahwa Zuckerberg menguasai 60 persen persuaraan sehingga tampaknya resolusi dari luar hanya bersifat simbolis.
Komentar
Posting Komentar