Langsung ke konten utama

Bloomberg Businessweek juga menurunkan berita hoaks



Hoaks bukan sekedar menyesatkan, informasi dalam berita palsu juga tidak mempunyai landasan faktual namun disajikan seolah-olah sebagai serangkaian fakta. 

Salah satu cara untuk mendeteksi apakah suatu berita itu hoaks atau bukan adalah dengan melakukan cek sumber. Cek berita yang dimuat dengan melakukan pencarian Google dengan judul yang sama. Apakah organisasi media yang terkenal ada meliput berita tersebut atau tidak.

Namun ada kalanya organisasi media yang terkenal justru memberikan informasi yang tidak mempunyai landasan faktual. Benyamin Franklin pada tahun 1745 lewat harian Pennsylvania Gazette mengungkapkan adanya sebuah benda bernama"Batu China" dapat mengobati rabies, kanker dan penyakit-penyakit lainnya. Tahun 1935 ada "Great Moon Hoax" di mana New York Sun menurunkan serangkaian artikel tentang penemuan kehidupan di bulan.

Awal bulan ini Bloomberg Business menurunkan tulisan  eksklusif "Peretasan Besar: Bagaimana Cina menggunakan cip kecil untuk menyusup perusahaan Amerika Serikat". Sampai saat ini Bloomberg belum menarik kembali ceriteranya tersebut.

Dituduh bahwa peretas dari  Tentara Pembebasan Rakyat memasang cip mata-mata pada motherboard server yang diproduksi oleh subkontraktor Tiongkok untuk Super Mikro Komputer yang berbasis di San Jose.

Munurut cerita, pelanggaran tersebut merupakan serangan paling signifikan terhadap rantai pasokan dari hampir 30 perusahaan Amerika Serikat, termasuk Apple dan Amazon. Langganan dari perusahaan-perusahaan ini termasuk militer dan badan intilejen pemerintah AS.

Ini berarti membuat pintu belakang untuk masuk kedalam sistem komputer  yang paling sensitif di negara tersebut. Ini bisa menjadi cerita terbesar tentang spionase industri China terhadap AS yang dengan sendirinya akan membenarkan perang dagang AS.

Namun cerita ini dibantah oleh Apple, Amazon, Supermicro dan lain-lain yang disebutkan dalam tulisan tersebut. Tidak ada organisasi berita utama lainnya di Amerika Serikat yang dapat memverifikasi berita tersebut  atau mengambil cerita lebih lanjut.

Walaupun membuat banyak orang Cina marah, kelihatannya Bloomberg bukan dengan sengaja mengarang cerita tersebut. Tidak diketahui apa yang sebenarnya terjadi, tapi kelihatannya wartawannya tidak mau melepaskan kesempatan untuk memperoleh keunggulan. Mereka terlalu mengandalkan sumber sumber tanpa nama yang memberikan berbagai tingkat dukungan atas cerita mereka.

Pada waktu yang bersamaan mereka mengabaikan tanda-tanda peringatan, bukti yang bertentangan dan bantahan dari perusahaan seperti Supermicro.

Bloomberg mengatakan mengabdikan lebih banyak sumber editorial untuk membuktikan ceritanya. Semoga.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Siapa yang bertanggung jawab atas cukuran batok kelapa ini?

Seperti di film Dumb and Dumber Seorang remaja, Aiden Bowness (17), ingin terlihat rapi pada pesta keluarga, namun salon langganannya tutup Selasa siang kemarin. Karena itu dia pergi ke tempat lain, Brazuca Gentry Grooming di Carlisle Cumria dengan membawa contoh foto cukuran sederhana pendek di belakang dan samping. Dia berpendapat potongan rambut yang dikehendakinya sederhana sehingga tidak memerlukan penjelasan lebih lanjut. Kemudian dengan bayaran 8 pound sterling (Rp 150.000), didapati seolah-olah rambutnya dicukur dari ujung mangkuk seperti  pelawak Jim Carrey dalam film Dumb and Dumber. Malu dengan potongan rambut yang demikian maka keesokan hari,  sambil menutupinya dengan topi dia pergi ke pemangkas rambut langganannya. Untuk perbaikan atas cukuran batok kelapa ini Bowness perlu mengeluarkan ongkos tambahan sebesar 5 pound (Rp 93.000). Dia memposting pengalamannya itu di Facebook dan segera menjadi viral. Namun pemilik salon rambut, Flamencia membantah

Coca Cola sedang mengamati pasaran minuman yang dicampur ganja

Apakah di rak ini akan ada CocaCola  mengandung ganja? Menurut laporan dari Amerika Serikat CocaCola sedang mempertimbangkan dengan serius untuk memproduksi minuman yang mengandung ganja. Perusahaan raksasa  minuman ringan ini mengamati dengan seksama pasar minuman ganja yang tumbuh dengan pesat dan ada kemungkinan akan masuk dalam waktu yang dekat. CocaCola mengumumkan minatnya dalam pernyataan yang dikeluarkan hari Senin tanggal 17 September. Pernyataan ini menanggapi laporan dari BNN Bloomberg yang mengatakan Coke sedang dalam pembicaraan dengan Canada Cannabis Inc. untuk mengembangkan minuman yang diinfus dengan cannabidiol (CBD), zat kimia non-psikoaktif yang terkandung dalam ganja. Coke akan mengikuti gerak cepat pembuat alkohol besar dan perusahaan rokok untuk menguji pasar ganja dan mencari mitra menjelang tanggal 17 Oktober pada waktu mana ganja rekreasi diluncurkan secara legal di Kanada.  Coke dan Aurora dalam pernyataan terpisah mengatakan tertarik dengan

Bravo Perusahaan Listrik Negara

Meminjam lirik dari  lagu Sayur Kol, waktu aku jalan-jalan ke Senayan hujan turun dengan derasnya.  Kemarin pagi saya menghadiri suatu acara di Gedung Caraka Loka di dekat Senayan. Karena adanya aturan nomor ganjil dan genap, pesanan taksi online saya tidak mendapatkan response. Maka dalam pesanan baru tujuan saya ganti ke suatu mal yang terletak di Senayan yang tidak terdampak oleh aturan ganjil dan genap. Pikir saya nanti turun saja di persimpangan Hang Tuah dan Senayan dan tinggal menyebrang ke gedung Caraka Loka. Benar tidak lama kemudian saya mendapatkan taksi. Di tengah perjalanan turun hujan deras sehingga walaupun hanya menyeberangi jalan saya kebasahan juga.  Ini adalah gangguan pertama yang saya alami kemarin. Saya teringat pada  pepatah 'sedia payung sebelum hujan'.  Gangguan kedua saya alami di rumah sekembalinya dari acara. Ternyata listrik mati. Saya menayakan ke beberapa tetangga ternyata mereka mengalami hal yang sama. Listrik mati menjelang jam 10 pag