Belakangan ini marak kembali pencurian dana nasabah bank dengan cara skimming. Lalu apa yang dimaksud dengan skimming? Artinya adalah membaca pita magnetik yang berada di belakang kartu ATM, kartu kredit dan yang sejenisnya.
Alat yang digunakan
Para pembobol umumnya menggunakan skimmer, alat yang bisa membaca data dari kartu yang terekam pada pita magnetik tersebut. Data tersebut kemudian diduplikasi atau dicopy pada kartu baru buatan pembobol. Skimming umumnya dilengkapi dengan kamera kecil untuk merekam kata sandi (password) kartu ATM.
Jadi kalau dianalogikan dengan pencurian mobil misalnya, si pencuri membuat kunci duplikat dari mobil yang akan dicuri.
Bukan kejahatan baru
Skimming sebetulnya bukanlah hal yang baru dalam dunia kejahatan siber. Kejahatan ini sudah berlangsung sejak delapan atau sembilan tahun yang lalu. Namun cara pembobolan yang demikian masih digunakan karena relatif lebih mudah.
Seorang berinisial KVB, 41 tahun, asal Bulgaria menjadi tersangka baru dalam kasus skimming 13 bank di Indonesia. KVB ditangkap oleh Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya saat sedang beraksi di ATM Bank Mandiri, Jl. Juanda, Jakarta Pusat atas bantuan seorang satpam yang tengah berjaga.
Korban skimming atau duplikasi data nasabah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dilaporkan makin bertambah. Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Rohan Hafas mengatakan jumlah nasabah yang mengalami kerugian akibat kejahatan skimming bertambah menjadi 140 nasabah.
Upaya pencegahanBusiness Developmnent Manager Karspersky Lab Indobesia Dony Koesmandarin menjelaskan kepada Antara ada beberapa hal yang dapat dilakukan sebagai upaya pencegahan:
- Kita harus memperjatikan mesin ATM. Periksalah apakah lubang untuk memasukkan kartu terlihat asli atau ada tanda-tanda tempelan. Kalau ada tanda tempelan kemungkinan telah detempeli skimmer.
- Perhatikan lolasi ATM apakah berada dalam lingkungan yang aman. Aman di sini berarti lokasinya tidak di tempat yang sepi. Di tempat yang ramai akan sulit bagi seseorang untuk menempelkan skimmer karena pemasangannya memakan waktu. ATM yang berada di bank lebih aman lagi karena ada petugas keamanan yang menjaganya.
- Sering-sering mengganti password. Data yang sudah dicopy tidak bisa langsung digunakan tapi perlu ditindak lanjuti dengan menggunakan komputer. Jadi biasanya baru digunakan keesokan harinya.
- Usahakan mendapatkan kartu ATM yang dilengkapi lempeng data digital (chip), bukan hanya pita magnetik.
Komentar
Posting Komentar