Menurut pihak yang berwenang, orang yang mengendalikan mobil Uber tanpa supir yang menabrak mati seorang wanita Arizona minggu ini adalah seseorang yang pernah dihukum penjara.
Jurubicara kepolisian Tempe sersan Ronald Elcock mengatakan bahwa kendaraan Uber, Volvo, berada dalam "posisi otonom" pada saat kecelakaan - namun ada pengendali manusia di belakang kemudi.
Polisi mendapati bahwa pengontrol mobil itu adalah Rafaela Vasquez, 44, yang pernah menjalani hukuman penjara karena perampokan bersenjata dan dia dibebaskan pada 2005.
Para penyelidik mengatakan mobil Volvo itu menabrak Elaine Herzberg di luar tempat penyeberangan. Dokter mengatakan Herzberg, 49, meninggal di rumah sakit Tempe.
Ini bukan untuk pertama kali perusahaan perjalanan-berbagi yang berbasis di San Francisco mendapat kecaman karena mempekerjakan penjahat. Pada bulan November, Colorado Public Utilities Commission menghukum perusahaan induk Uber dengan denda $ 8,9 juta karena memperkerjakan 60 supir yang dihukum karena melakukan pelanggaran hukum Colorado.
Uber mengatakan perekrutan itu adalah berkenaan dengan proses, yang tidak berkaitan dengan peraturan berbagi-tumpangan.
Setelah kecelakaan itu, Uber menangguhkan tes mengemudi sendiri di jalan umum di seluruh Amerika Serikat dan Kanada. Uber sedang menguji teknologi itu di kota-kota lain, termasuk San Francisco, Toronto, dan Pittsburgh.
Kecelakaan Uber tampaknya berdampak pada perusahaan lain yang menguji kendaraan otonom. Toyota Motor Corp menghentikan tes mengemudi otonom "Chauffeur".
"Karena kami merasa kejadian tersebut mungkin memiliki efek emosional pada pengemudi uji kami, kami telah memutuskan untuk sementara menghentikan pengujian mode Chauffeur kami di jalan umum," kata juru bicara Brian Lyons dalam sebuah pernyataan email kepada Bloomberg. Sebelum kecelakaan itu, perusahaan tersebut telah mempertimbangkan untuk bekerja sama dengan program pengemudi otonom Uber, walaupun keputusan mengenai kemitraan belum dibuat.
Sementara itu, Apple, dengan 45 kendaraan otonom di California, meningkatkan armada kendaraan self-driving selama beberapa bulan terakhir. TechCrunch melaporkan, peningkatannya hampir dua kali lipat jumlah kendaraan yang dimilikinya sejak Januari. Namun kecelakaan di Arizona dapat mempengaruhi cara pendekatan regulator mengenai penyebarannya.
Hyunday Motor akan lebih berhati-hati dalam mengembangkan mobil swakemudi (otonom) setelah terjadinya kecelakaan yang menewaskan seorang wanita di Amerika Serikat. Pimpinan di Hyundai Motor, Yoon Sung-hoon, mengatakan masalah keamanan merupakan faktor besar dalam pengembangan mobil otonom.
Dapat ditambahkan Dewan Keselamatan Transportasi Nasional Amerika menyatakan sedang menyelidiki tabrakan maut di Tempe.
UPI
Komentar
Posting Komentar