Langsung ke konten utama

Lima pengedar uang palsu Rp 6 miliar ditangkap di Bogor


Menurut Kapolresta Bogor Kota, Komisaris Besar Polisi Ulung Sampurna Jaya, uang palsu senilai 6 miliar rupiah berhasil di sita di Bogor. Bersamaan dengan penyitaan itu telah diamankan lima orang dari lokasi dan tiga orang di antaranya adalah pelaku pemalsuan uang tersebut.

Dari tiga orang pelaku tersebut seorang adalah pelaku utama dan dua orang lainnya adalah pengawal. Ketiga pelaku uang palsu tersebut adalah CN, 55 tahun, asal Blitar, MK dan YS asal Flores. CN adalah pelaku utama yang melakukan transaksi pesanan uang palsu.

Uang tersebut dibeli dari luar Bogor mau dijual ke pemesannya di derah Tangerang. Menurut rencana hari ini uang akan diantar ke Tangerang. Di lokasi penangkapan petugas menemukan dua koper dan uang palsu. Tidak ada didapati alat cetak sehingga kelihatannya Bogor hanya tempat transit. 

Dalam melakukan pemesanan, komunikasi dilakukan dengan menggunakan telpon. Lalu pemesan dan pemasok bertemu sambil membawa barang pesanan, maka transaksi dituntaskan. Setelah barang didapat, dijual kembali ke pembeli yang merupakan jaringan penjualnya.

Kapolsek Bogor Timur Kompol Marsudi Widodo mengatakan penangkapan pelaku uang palsu berawal dari laporan warga yang mencurigai aktivitas di salah satu rumah kontrakan di wilayah Bogor Timur. Pelaku sudah satu bulan mengontrak rumah di kawasan Katulampa, Bogor Timur. Menurut warga pelaku mencurigakan karena berprilaku seperti "debt collector".

Maka dilakukanlah penyelidikan selama tiga hari yang dilanjutkan dengan penangkapan oleh pihak kepolisian.

Antara




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Siapa yang bertanggung jawab atas cukuran batok kelapa ini?

Seperti di film Dumb and Dumber Seorang remaja, Aiden Bowness (17), ingin terlihat rapi pada pesta keluarga, namun salon langganannya tutup Selasa siang kemarin. Karena itu dia pergi ke tempat lain, Brazuca Gentry Grooming di Carlisle Cumria dengan membawa contoh foto cukuran sederhana pendek di belakang dan samping. Dia berpendapat potongan rambut yang dikehendakinya sederhana sehingga tidak memerlukan penjelasan lebih lanjut. Kemudian dengan bayaran 8 pound sterling (Rp 150.000), didapati seolah-olah rambutnya dicukur dari ujung mangkuk seperti  pelawak Jim Carrey dalam film Dumb and Dumber. Malu dengan potongan rambut yang demikian maka keesokan hari,  sambil menutupinya dengan topi dia pergi ke pemangkas rambut langganannya. Untuk perbaikan atas cukuran batok kelapa ini Bowness perlu mengeluarkan ongkos tambahan sebesar 5 pound (Rp 93.000). Dia memposting pengalamannya itu di Facebook dan segera menjadi viral. Namun pemilik salon rambut, Flamencia membantah

Coca Cola sedang mengamati pasaran minuman yang dicampur ganja

Apakah di rak ini akan ada CocaCola  mengandung ganja? Menurut laporan dari Amerika Serikat CocaCola sedang mempertimbangkan dengan serius untuk memproduksi minuman yang mengandung ganja. Perusahaan raksasa  minuman ringan ini mengamati dengan seksama pasar minuman ganja yang tumbuh dengan pesat dan ada kemungkinan akan masuk dalam waktu yang dekat. CocaCola mengumumkan minatnya dalam pernyataan yang dikeluarkan hari Senin tanggal 17 September. Pernyataan ini menanggapi laporan dari BNN Bloomberg yang mengatakan Coke sedang dalam pembicaraan dengan Canada Cannabis Inc. untuk mengembangkan minuman yang diinfus dengan cannabidiol (CBD), zat kimia non-psikoaktif yang terkandung dalam ganja. Coke akan mengikuti gerak cepat pembuat alkohol besar dan perusahaan rokok untuk menguji pasar ganja dan mencari mitra menjelang tanggal 17 Oktober pada waktu mana ganja rekreasi diluncurkan secara legal di Kanada.  Coke dan Aurora dalam pernyataan terpisah mengatakan tertarik dengan

Bravo Perusahaan Listrik Negara

Meminjam lirik dari  lagu Sayur Kol, waktu aku jalan-jalan ke Senayan hujan turun dengan derasnya.  Kemarin pagi saya menghadiri suatu acara di Gedung Caraka Loka di dekat Senayan. Karena adanya aturan nomor ganjil dan genap, pesanan taksi online saya tidak mendapatkan response. Maka dalam pesanan baru tujuan saya ganti ke suatu mal yang terletak di Senayan yang tidak terdampak oleh aturan ganjil dan genap. Pikir saya nanti turun saja di persimpangan Hang Tuah dan Senayan dan tinggal menyebrang ke gedung Caraka Loka. Benar tidak lama kemudian saya mendapatkan taksi. Di tengah perjalanan turun hujan deras sehingga walaupun hanya menyeberangi jalan saya kebasahan juga.  Ini adalah gangguan pertama yang saya alami kemarin. Saya teringat pada  pepatah 'sedia payung sebelum hujan'.  Gangguan kedua saya alami di rumah sekembalinya dari acara. Ternyata listrik mati. Saya menayakan ke beberapa tetangga ternyata mereka mengalami hal yang sama. Listrik mati menjelang jam 10 pag