Langsung ke konten utama

Berita bohong/hoaks lebih cepat menyebar daripada berita benar


Berdasarkan penelitian Massachusetts Institute of Technology (MIT) Media Lab berita bohong atau hoaks lebih sering  dikicaukan kembali dibandingkan dengan berita benar. Persentasenya, 70 persen kicauan hoaks dikicaukan kembali ketimbang berita benar.

Berita bohong atau berita hoaks adalah informasi yang tidak benar atau propaganda yang disebarkan dengan selubung seolah-olah berita itu otentik. Situs web dan kanal berita bohong mendorong konten berita bohong  dan menyebarkan misinformasi mereka dalam usaha untuk menyesatkan konsumen mengenai konten melalui jaringan sosial dan mulut ke mulut.

Menurut penelitian tersebut kicauan hoaks dianggap sesuatu yang baru sehingga lebih mudah untuk menyebar. Netizen biasanya tidak peduli bahwa akun penyebar berita bohong mempunyai pengikut yang lebih sedikit dibandingkan akun yang menyampaikan berita benar.

Menurut Sinan Aral, gurubesar Manajemen MIT, karena berita bohong yang disampaikan dianggap baru, maka status sosial orang yang menyampaikannya dianggap lebih tinggi, sebab 'lebih tahu' dan memperoleh informasi dari orang dalam.

Penelitian ini juga menunjukkan bahwa berita hoaks soal politik lebih cepat menyebar dibandingkan dengan berita bohong lainnya seperti bencana dan terorisme. Hoaks yang non-politik misalnya seseorang kehilangan bijinya ketika mengisi tanki skuba sambil mengisap ganja.

Kecepatan menyebar berita hoaks politik semakin meningkat lagi di masa pemilu seperti yang terjadi pada pemilihan presiden di Amerika Serikat pada tahun 2012 dan 2016.

Untuk mencegah  semakin meluasnya penyebaran berita hoaks ini, para peneliti mengharapkan agar penyedia platform seperti Twitter dan Facebook untuk mengembangkan algoritma yang bisa menekan penyebaran hoaks ini. Mereka menyarankan agar ada label sumber berita yang dapat di percaya.

Di Indonesia, sampai bulan Februari, Direktorat Tindak Pidana Siber Badan Reserse Kriminal telah menangkap 18 orang terkait kasus dugaan ujaran kebencian dan penyebaran berita bohong alias hoaks. Mereka menyebarkannya melalui WA dan Facebook.

Seluruh tersangka dijerat dengan Undang-Undang No. 19 tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik dengan ancaman hukuman 3 tahun.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Siapa yang bertanggung jawab atas cukuran batok kelapa ini?

Seperti di film Dumb and Dumber Seorang remaja, Aiden Bowness (17), ingin terlihat rapi pada pesta keluarga, namun salon langganannya tutup Selasa siang kemarin. Karena itu dia pergi ke tempat lain, Brazuca Gentry Grooming di Carlisle Cumria dengan membawa contoh foto cukuran sederhana pendek di belakang dan samping. Dia berpendapat potongan rambut yang dikehendakinya sederhana sehingga tidak memerlukan penjelasan lebih lanjut. Kemudian dengan bayaran 8 pound sterling (Rp 150.000), didapati seolah-olah rambutnya dicukur dari ujung mangkuk seperti  pelawak Jim Carrey dalam film Dumb and Dumber. Malu dengan potongan rambut yang demikian maka keesokan hari,  sambil menutupinya dengan topi dia pergi ke pemangkas rambut langganannya. Untuk perbaikan atas cukuran batok kelapa ini Bowness perlu mengeluarkan ongkos tambahan sebesar 5 pound (Rp 93.000). Dia memposting pengalamannya itu di Facebook dan segera menjadi viral. Namun pemilik salon rambut, Flamencia membantah

Coca Cola sedang mengamati pasaran minuman yang dicampur ganja

Apakah di rak ini akan ada CocaCola  mengandung ganja? Menurut laporan dari Amerika Serikat CocaCola sedang mempertimbangkan dengan serius untuk memproduksi minuman yang mengandung ganja. Perusahaan raksasa  minuman ringan ini mengamati dengan seksama pasar minuman ganja yang tumbuh dengan pesat dan ada kemungkinan akan masuk dalam waktu yang dekat. CocaCola mengumumkan minatnya dalam pernyataan yang dikeluarkan hari Senin tanggal 17 September. Pernyataan ini menanggapi laporan dari BNN Bloomberg yang mengatakan Coke sedang dalam pembicaraan dengan Canada Cannabis Inc. untuk mengembangkan minuman yang diinfus dengan cannabidiol (CBD), zat kimia non-psikoaktif yang terkandung dalam ganja. Coke akan mengikuti gerak cepat pembuat alkohol besar dan perusahaan rokok untuk menguji pasar ganja dan mencari mitra menjelang tanggal 17 Oktober pada waktu mana ganja rekreasi diluncurkan secara legal di Kanada.  Coke dan Aurora dalam pernyataan terpisah mengatakan tertarik dengan

Elon Musk, CEO SpaceX mendapat masalah hukum dalam kaitan penyelamatan 12 anak dari gua di Thailand

Elon Musk Dalam kicauan di twitter Elon Musk menyebut penyelam Inggris yang menolong 12 anak dan pelatih sepak bola mereka dari gua yang kena banjir dengan istilah " pedo guy " atau penyuka anak-anak. Rupanya pengusaha kaya ini menjadi marah karena penyelam Inggris Vern Unsworth menggambarkan tawaran Musk untuk membantu dengan kapal selam mini sebagai kampanye PR. Minggu yang lalu Musk mengadakan perjalanan ke Thailand dan menunjukkan kapal selam yang panjangnya 1,8 m yang katanya dapat membantu 12 anak sekolah dan pelatih sepak bola mereka yang terdampar berminggu-minggu di gua. Tapi Unsworth yang peranannya penting dalam usaha penyelamatan tim sepak bola sekolah mengatakan kapal selam yang dibuat bos Tesla dan SpaceX tidak mungkin dapat bekerja karena penciptanya tidak mempunyai konsepsi mengenai alur di gua tersebut. Menanggapi kritik dari penyelam tersebut, melalui serangkaian cuitan di tweeter Musk membela penemuannya kemudian menambahkan "Maaf pedo guy