Langsung ke konten utama

Koin cendera mata KTT Kim - Trump



Ada dua koin yang dibuat sebagai penanda pertemuan puncak Kim - Trump yang menurut rencana diselenggarakan di Singapura tanggal 12 Juni 2018. 

Salah satunya dibuat atas pesanan  lembaga komunikasi Gedung Putih, White House Communication Agency (WHCA) yang menyambut meriah pertemuan puncak antara Presiden Trump dan Pimpinan Tertinggi Korea Utara Kim Jong Un. Koin semacam ini biasanya dipesan WHCA dalam jumlah terbatas setelah ada pengumuman mengenai suatu perjalanan.

Koin lainnya merupakan cendera mata yang tersedia di laman situs toko cendera mata Gedung Putih. Koin ini menampilkan siluet pimpinan tertinggi Amerika Serikat, Korea Utara dan Korea Selatan. Popularitas koin ini semakin meningkat dan sejalan dengan itu pesanan mengalir ke laman situs tersebut.

Pada tanggal 24 Mei yang lalu koin tersebut ditawarkan dengan harga diskon USD 19.95, (Rp 270.000,- turun dari harga sebelumnya USD 24.95 (Rp 350.000,-). Toko cendera mata tersebut juga menawarkan pengembalian uang  jika ternyata pertemuan puncak ini tidak jadi diselenggarakan.

Ternyata Presiden Trump membatalkan pertemuan dengan Kim Jong Un yang sedianya berlangsung tanggal 12 Juni di Singapura ini. Pembatalan ini disampaikan dengan surat tanggal 24 Mei. Dalam surat itu antara lain dikatakan "...melihat kemarahan besar dan sikap permusuhan yang ditunjukkan pihak Anda dalam beberapa waktu terakhir, saya merasa tidak pas rasanya bila tetap menyelenggarakan pertemuan tersebut".

Namun kebanyakan orang mengatakan bahwa mereka tetap menginginkan cendera mata pertemuan politik bersejarah ini terlepas dari apapun hasilnya nanti. 

Apa daya tarik koin ini sehingga diburu beberapa kalangan?

Koresponden BBC Anthony Zurcher memberikan contoh keping dolar tahun 1804 yang dibuat untuk cendera mata pertemuan politik tahun 1800-an yang sekarang harganya sangat mahal sekali.

BBC Indonesia






Komentar

Postingan populer dari blog ini

Siapa yang bertanggung jawab atas cukuran batok kelapa ini?

Seperti di film Dumb and Dumber Seorang remaja, Aiden Bowness (17), ingin terlihat rapi pada pesta keluarga, namun salon langganannya tutup Selasa siang kemarin. Karena itu dia pergi ke tempat lain, Brazuca Gentry Grooming di Carlisle Cumria dengan membawa contoh foto cukuran sederhana pendek di belakang dan samping. Dia berpendapat potongan rambut yang dikehendakinya sederhana sehingga tidak memerlukan penjelasan lebih lanjut. Kemudian dengan bayaran 8 pound sterling (Rp 150.000), didapati seolah-olah rambutnya dicukur dari ujung mangkuk seperti  pelawak Jim Carrey dalam film Dumb and Dumber. Malu dengan potongan rambut yang demikian maka keesokan hari,  sambil menutupinya dengan topi dia pergi ke pemangkas rambut langganannya. Untuk perbaikan atas cukuran batok kelapa ini Bowness perlu mengeluarkan ongkos tambahan sebesar 5 pound (Rp 93.000). Dia memposting pengalamannya itu di Facebook dan segera menjadi viral. Namun pemilik salon rambut, Flamencia membantah

Coca Cola sedang mengamati pasaran minuman yang dicampur ganja

Apakah di rak ini akan ada CocaCola  mengandung ganja? Menurut laporan dari Amerika Serikat CocaCola sedang mempertimbangkan dengan serius untuk memproduksi minuman yang mengandung ganja. Perusahaan raksasa  minuman ringan ini mengamati dengan seksama pasar minuman ganja yang tumbuh dengan pesat dan ada kemungkinan akan masuk dalam waktu yang dekat. CocaCola mengumumkan minatnya dalam pernyataan yang dikeluarkan hari Senin tanggal 17 September. Pernyataan ini menanggapi laporan dari BNN Bloomberg yang mengatakan Coke sedang dalam pembicaraan dengan Canada Cannabis Inc. untuk mengembangkan minuman yang diinfus dengan cannabidiol (CBD), zat kimia non-psikoaktif yang terkandung dalam ganja. Coke akan mengikuti gerak cepat pembuat alkohol besar dan perusahaan rokok untuk menguji pasar ganja dan mencari mitra menjelang tanggal 17 Oktober pada waktu mana ganja rekreasi diluncurkan secara legal di Kanada.  Coke dan Aurora dalam pernyataan terpisah mengatakan tertarik dengan

Bravo Perusahaan Listrik Negara

Meminjam lirik dari  lagu Sayur Kol, waktu aku jalan-jalan ke Senayan hujan turun dengan derasnya.  Kemarin pagi saya menghadiri suatu acara di Gedung Caraka Loka di dekat Senayan. Karena adanya aturan nomor ganjil dan genap, pesanan taksi online saya tidak mendapatkan response. Maka dalam pesanan baru tujuan saya ganti ke suatu mal yang terletak di Senayan yang tidak terdampak oleh aturan ganjil dan genap. Pikir saya nanti turun saja di persimpangan Hang Tuah dan Senayan dan tinggal menyebrang ke gedung Caraka Loka. Benar tidak lama kemudian saya mendapatkan taksi. Di tengah perjalanan turun hujan deras sehingga walaupun hanya menyeberangi jalan saya kebasahan juga.  Ini adalah gangguan pertama yang saya alami kemarin. Saya teringat pada  pepatah 'sedia payung sebelum hujan'.  Gangguan kedua saya alami di rumah sekembalinya dari acara. Ternyata listrik mati. Saya menayakan ke beberapa tetangga ternyata mereka mengalami hal yang sama. Listrik mati menjelang jam 10 pag