Dimensia adalah sindrom yang umumnya menyerang orang yang berusia di atas 65 tahun. Sindrom ini berkaitan dengan menurunnya kemampuan fungsi otak, seperti berkurangnya daya ingat, menurunnya kemampuan berpikir dan memahami sesuatu. Penderita dimensia biasanya mengalami dipresi, perubahan suasana hati, perilaku.
Jika seorang yang kita sayangi mengidap dimensia, susah untuk mengetahui bagaimana caranya agar hidupnya menjadi lebih baik. Tapi para peneliti mengatakan bahwa keterlibatan sosial serta kesehatan fisik dan mental yang baik, dapat membantu membuat hidup lebih mudah untuk orang dengan dimensia.
Sementara banyak penelitian dipusatkan pada pencegahan dan perawatan yang lebih baik, penting juga bagi kita untuk memahami bagaimana kita dapat mengoptimalkan kualitas hidup 50 juta orang di seluruh dunia yang mengalami dimensia, kata peneliti Linda Clare. Dia adalah seorang profesor di Universitas Exeter di Inggris.
Dalam penelitian tersebut, timnya meninjau 198 penelaahan yang mencakup lebih dari 37.000 orang. Para peneliti menemukan bahwa kesehatan mental atau fisik yang buruk, masalah seperti agitasi atau apati dan kebuutuhan yang tidak terpenuhi berhubungan dengan kualitas hidup yang buruk untuk orang dengan dimensia.
Faktor-faktor yang berkaitan dengan kualitas hidup yang baik antara lain pergaulan yang baik, keterlibatan sosial, fungsi sehari-hari yang lebih baik, kesehatan fiisik dan mental yang baik dan perawatan yang baik kualitasnya, kata Clare dalam rilis Exeter.
Ditambahkan olehnya kita perlu mengembangkan cara menerapkan penemuan ini ke dalam tindakan nyata guna mengubah hidup seseorang dengan membantu pergaulan hidup, keterlibatan sosial dan fungsi sehari-harinya demikian juga kesehatan fisik dan mentalnya serta mmenjamin pemeliharaan yang baik kualitasnya.
Gender, pendidikan, status perkawinan, penghasilan, umur dan jenis dimensia tidak berkaitan dengan kualitas hidup.
Menurut Doug Brown, pejabat mengenai kebijakan dan riset Alzheimer's Society di Inggris, "Memelihara kehidupan sosial yang sehat dan melakukan hal-hal yang disukai sangat penting bagi kualitas kehidupan seseorang".
Banyak orang yang menghadapi dimensia seorang diri dan merasa terpencil dan menurut para peneliti keadaan yang demikian merpengruh terhadap menurunnya kualitas kehidupan.
Studi ini dipulikasikan online tanggal 8 Mei di jurnal Psychological Medicine.
UPI
Komentar
Posting Komentar