Langsung ke konten utama

Mata Abdul Baqi, dicongkel oleh ayah dan saudara-saudaranya karena ingin mengawini pacarnya

Abdul Baqi  ingin mengawini pacarnya, ayahnya dan saudara-saudara lelakinya marah
lalu mencongkel kedua matanya.


Ada ungkapan bahwa cinta datang dari mata turun ke hati. Tapi tidak semua masyarakat bisa menerima adanya perkawinan berdasarkan cinta. Orangtua yang menetapkan dengan siapa seseorang harus kawin. Jaman now masih ada yang begini bro/sis.

Abdul Baqi, 22 tahun, dari desa Nasirabad Provinsi Balochistan, Pakistan meminta keluarganya untuk meminang pacarnya. Tapi ayahnya, Dost Muhammad, 70 tahun, dan 4 orang saudara lelakinya menjadi marah dan mereka membawanya ke dalam sebuah kamar dan mencongkel kedua biji matanya keluar dari rongganya.

Agar tidak campur tangan mereka mengunci ibunya di kamar yang lain dan menggunakan sendok dan pisau untuk melaksanakan hukuman yang mengerikan itu. Baqi yang saat ini dirawat di Jinnah Post Graduate Medical Center berkata bahwa: "Semula ayah saya setuju. Tapi tiga jam kemudian saya dimasukkan ke dalam sebuah kamar oleh ayah dan 4 saudara lelaki saya lalu saya diikat di tempat tidur dan mata saya dicongkel".

Saya terus berteriak apa yang kalian lakukan namun mereka tidak menggubris teriakan saya. Menceritakan kejadian tersebut Baqi berkata: "Ayah saya menggunakan bagian belakang sendok untuk mengeluarkan satu mata 
saya. Saya melihat mata saya bergantung dirongganya. Lalu dengan pisau ayah memutuskan urat darahnya".

"Ketika satu mata saya sudah keluar, saya meminta mereka untuk meninggalkan saya. Tetapi mereka mangabaikannya dan mengeluarkan mata saya yang lainnya. Setelah selesai saya memohon agar mereka membunuh saya. Tapi jawaban mereka, saya akan dijadikan contoh untuk anak-anak lain di desa ini.

Para tetangga memberitahukan kepada beberapa saudara lainnya tentang kejadian ini. Seorang abangnya Abdul Gaffar, 24 tahun, yang tidak ikut dalam kejahatan ini mengatakan:"Begitu mendapat telpon dari tetangga, saya 
segera menuju rumah. Saya sangat terkejut melihat adik saya menjerit kesakitan".

Mereka tidak mempunyai uang di rumah. Beberapa teman dan tetangga membantu sejumlah 35.000 rupee (Rp 3.136.000). Lalu Baqi dibawa ke rumah sakit di Quetta. Dokter di rumah sakit tersebut mengatakan kalau Baqi segera dibawa ke Karachi mungkin satu matanya bisa diselamatkan.Namun kemudian dokter di rumah sakit Jinnah di Karachi memastikan bahwa Baqi tidak akan bisa melihat lagi.




Sebelum dihukum oleh keluarga







Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pecandu seks yang berjuang melawan ketagihannya menjadi sembuh setelah berkunjung ke Bali

Nama wanita ini Erica Garza, 35 tahun, dari Los Angeles. Dia adalah pecandu seks yang berjuang melawan ketagihan pornografi yang diidapnya sejak usia dua belas tahun. Perjuangannya ini berlangsung selama 20 tahun. Kisah hidupnya dituliskan dalam memoir " Getting off : perjalanan seorang wanita melalui ketagihan seks dan pornografi". Diceritakan bahwa sejak umur 12 tahun sampai permulaan 30 tahun dia kecanduan pornografi. Mulanya dia menonton pornografi lunak yang ditayangkan di Cinemax ketika kedua orangtuanya tidur. Ketika lebih dewasa, dengan berkembangnya internet, dia beralih ke materi yang lebih panas dengan menggunakan komputernya. Wanita ini menjadi ketagihan hubungan seks sejak kehilangan keperawanannya di usia 17 tahun. Dalam usia duapuluhan dia mengadakan pesta di rumah, bisa empat kali dalam seminggu. Tujuannya agar bisa berjumpa dengan pria dan kemudian diajak nonton porno online. Setelah  cukup banyak minum tequila dia akan mengoceh mengenai hal-hal yang...

Bayi yang mempunyai 2 muka 1 tubuh 2 tangan dan 2 kaki

Gilang Andika dari Batam yang mempunyai dua wajah ini merupakan kembar siam yang tidak berkembang dengan baik di rahim ibunya. Umurnya sekarang dua bulan dan sedang berjuang untuk dapat bertahan hidup karena kondisi otaknya yang gawat yang menyebabkan bertumpuknya cairan. Orangtuanya, Ernilasari dan Mustafa dengan sangat ingin mendapatkan bantuan untuk menyelamatkan nyawa anak mereka karena dokter-dokter setempat menyatakan tidak mampu untuk mengoperasinya. Meskipun dia hanya memiliki satu tubuh dengan dua tangan dan dua kaki, secara teknis Gilang adalah kembar siam, kondisi ini terjadi satu dari setiap 250.000 kelahiran. Di kepalanya dia memiliki wajah dan otak dari seorang saudara kandung yang tidak mengembangkan tubuhnya sendiri di dalam rahim, karena telur ibunya tidak benar-benar terbelah menjadi dua selama kehamilan. Dia tidak bisa disusui, oleh karena itu sekarang ini dia mendapatkan susu melalui tabung. Dia juga berada dalam kondisi yang disebut hydrocephalus yang ...

Lukisan Raden Saleh "La Chasse au Taureau Sauvage" (Perburuan Banteng) terjual dengan harga 149 miliar

Lukisan Raden Saleh yang diberi judul bahasa  Perancis "La Chasse au Taureau Sauvage"  terjual dengan harga 149 miliar rupiah dalam pelelangan di Vannes Perancis. Juru lelang Jack-Philippe Reullan mengemukakan bahwa lelang ini dimenangkan oleh orang Indonesia yang mengikuti lelang melalui e-mail. Menurut Reullan ada dua belas peminat yang mengikuti lelang tersebut dan salah satunya adalah Museum Pasifika di Bali. Dua diantara peminat tersebut hadir dilokasi lelang. Lukisan yang berukuran 110X180 cm tersebut ditemukan di sebuah gudang bawah tanah di Perancis pada bulan Agustus 2017. Lukisan itu dibuat pada tahun 1855. Kebanyakan obyek lukisan Raden Saleh adalah perburuan besar binatang liar pada abad ke-19. Di lukisan ini Raden Saleh digambarkan menunggang kuda pada sebuah perburuan menurut adat Jawa. "Keluarga di mana lukisan tersebut ditemukan menyatakan tidak tahu menahu mengenai lukisan ini dan ingin menyingkirkan lukisan yang ukurannya cukup besar itu...