Tanggal 2 Mei kemarin Tommy Suharto meresmikan masjid bernama Al-Mabrur di Mataram Nusa Tenggara Barat. Namun para kader partai yang didirikannya, Partai Berkarya, diusir dari masjid ketika Tommy sedang menyampaikan pidato.
Alasannya, karena para kader partai tersebut mengenakan seragam dan atribut Partai Berkarya ke dalam tempat ibadah. Menurut pengurus masjid, sebelum acara berlangsung ada kesepakatan dengan rombongan Tommy bahwa masjid bukan tempat untuk berpolitik praktis sehingga tidak boleh masuk masjid dengan atribut partai politik.
Meski diusir sejumlah kader Partai Berkarya tetap bisa menyaksikan acara itu dari luar masjid. Sedangkan di dalam masjid Tommy Suharto pada kesempatan itu didampingi oleh Sekjen partai, Priyo Budhi Santoso dan Ketua DPW NTB, Darmawan.
Dalam pidatonya, Tommy Suharto antara lain minta dukungan dari ulama dan masyarakat NTB agar bisa memperjuangkan aspirasi politik masyarakat. Selama hampir 20 tahun setelah reformasi tidak banyak terjadi perubahan, katanya.
msn.com
Komentar
Posting Komentar