Anda mungkin pernah mendengar anjuran untuk tidak menggunakan kantong kresek hitam untuk membungkus makanan. Tapi penggunaan plastik hitam untuk membungkus daging, gorengan dan buah-buahan sering terjadi.
Bahan pembuatan kantong plastik hitam antaranya polivinil klorida (PVC), timbal, dan timah putih, residu, cadnium dan bahan kimia lainnya yang tidak lazim masuk ke tubuh manusia. Jika plastik hitam digunakan untuk membungkus makanan yang masih hangat, mengandung vitamin C, cuka, berminyak dan berlemak maka zat kimia dalam plastik tersebut terurai dan masuk kedalam makanan tersebut.
Bahaya lain dari plastik hitam adalah susahnya untuk mendaur ulang bahan ini. Menurut juru kampanye Greenpeace UK, plastik hitam mendapat warnanya karena dicelup dengan pigmen karbon hitam. Pigmen inilah yang menghalangi daur ulang plastik hitam.
Sensor peralatan daur ulang tidak dapat mengidentifikasi dan menyortir plastik hitam. Warna hitam menyebabkan berkurangnya cahaya yang dipantulkan sehingga pemidai optik tidak dapat mengindentifikasi kode daur ulang. Maka sebagian besar plastik hitam akan dibuang ke tempat pembuangan dan sebagian lainnya ke laut.
Beberapa pedagang menggunakan plastik hitam guna menahan sinar UV juga bedasarkan alasan estetika tapi dibalik itu semua karena murah. Harganya murah karena dibuat dari limbah plastik warna warni.
Menurut Greenpeace UK setiap tahun digunakan 1,3 miliar baki plastik hitam dan nantinya sebagian besar akan berada di tempat pembuangan. Kalau Di Inggris pada tahun pada tahun 2014 menggunakan 311 juta ton plastik maka berapa besar penggunaannya di seluruh dunia?
Padahal kita dengar bahwa dibutuhkan 500 atau 600 atau 1000 tahun agar plastik terurai dan jangka waktu tersebut hanya perkiraan, jangka waktu yang pasti tidak diketahui.
Maka apa yang dapat kita perbuat?
Kita berhenti membeli makanan yang ditempatkan dalam plastik hitam. Kalau kita tidak membelinya maka produsen akan melakukan penyesuaian. Sejalan dengan itu kita juga menghentikan pembelian barang plastik yang berwarna hitam seperti pot tanaman, kantung plastik untuk sampah dll.
Motto yang dapat kita terapkan: tolak, kurangi dan daur ulang. Namun daur ulang hendaknya merupakan pilihan terakhir.
Komentar
Posting Komentar