Langsung ke konten utama

"Kim Jong Un" diintrogasi selama dua jam di Changi


Seperti yang kami ceritakan kemarin, Howard seorang pria dari Hong Kong peniru Kim Jong Un akan menarik perhatian pada saat penyelenggaraan  KTT Kim-Trump Selasa depan.

Howard ternyata memang serius dengan rencana penampilannya ini. Hari ini, tanggal 8 Juni, dia tiba di Bandara Changi. Namun pihak yang berwajib menghentikannya dan selama dua jam dia ditanyai mengenai maksud kedatangannya di Singapura. Akhirnya dia diingatkan agar menjauhi tempat penyelenggaraan KTT.

Menurut Howard, para petugas menggeledah tasnya dan kemudian memberitahukan bahwa sekarang bukanlah saat yang baik untuk berada di Singapura. Dalam posting di Facebook dikemukakan bahwa dia diminta untuk menjauhi Pulau Sentosa dan Hotel Shangrila di kota.

Tempat penyelenggaraan pertemuan puncak antara pimpinan tertinggi Korea Utara dan presiden Amerika Serikat adalah Pulau Sentosa dan Trump akan tinggal di hotel bintang lima Shangrila. 

Peniru Kim Jong Un juga ditanyai apakah dia terlibat dalam gerakan protes "Occupy Central" di Hong Kong dan dia membenarkannya. Di Singapura yang dikontrol secara ketat ini,  dilarang untuk mengadakan protes tanpa izin dari kepolisian kecuali di sudut tertentu dari taman di kota.

Kemudian setelah introgasi selesai, dia diperbolehkan masuk Singapura dan sekarang orang ini bersiap-siap untuk memainkan peranannya di sela-sela  peristiwa bersejarah penting bagi semenanjung Korea.

SCMP






Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pecandu seks yang berjuang melawan ketagihannya menjadi sembuh setelah berkunjung ke Bali

Nama wanita ini Erica Garza, 35 tahun, dari Los Angeles. Dia adalah pecandu seks yang berjuang melawan ketagihan pornografi yang diidapnya sejak usia dua belas tahun. Perjuangannya ini berlangsung selama 20 tahun. Kisah hidupnya dituliskan dalam memoir " Getting off : perjalanan seorang wanita melalui ketagihan seks dan pornografi". Diceritakan bahwa sejak umur 12 tahun sampai permulaan 30 tahun dia kecanduan pornografi. Mulanya dia menonton pornografi lunak yang ditayangkan di Cinemax ketika kedua orangtuanya tidur. Ketika lebih dewasa, dengan berkembangnya internet, dia beralih ke materi yang lebih panas dengan menggunakan komputernya. Wanita ini menjadi ketagihan hubungan seks sejak kehilangan keperawanannya di usia 17 tahun. Dalam usia duapuluhan dia mengadakan pesta di rumah, bisa empat kali dalam seminggu. Tujuannya agar bisa berjumpa dengan pria dan kemudian diajak nonton porno online. Setelah  cukup banyak minum tequila dia akan mengoceh mengenai hal-hal yang...
INDAH PADA WAKTUNYA Pada saat terjadi gangguan listrik kemarin malam,  saya dan anak saya yang kebetulan berada di rumah memutuskan untuk makan di luar. Karena pesan taksi online gagal terus, kami putuskan naik angkot saja. Dari Ulujami ada dua jurusan yang dapat di pilih yaitu yang menuju Kebayoran/Kebayoran Lama atau ke Bintaro atau Ceger. Karena di pinggir jalan gelap sekali kami sepakat angkot yang duluan datang akan kami naiki.  Tak lama kemudian angkot yang kami kira jurusan Bintaro sudah berhenti di depan kami. Di tengah jalan kami bertanya kepada supir apakah nanti akan melewati Bintaro Plasa. Ternyata kami salah naik, namun supir mengatakan nanti di pertigaan...(saya lupa) pindah saja ke angkot F 10 yang memang melalui Plasa tersebut. Dipertigaan yang dimaksud kami diturunkan. Di seberang kami melihat bangunan luas yang terang benderang seperti mall. Saya berpikir  di sini sajalah kami makan. Dengan hati-hati kami menyeberangi jalan dan s...

Sayang harta perempuan ini nekad masuk rontgen

Kejadiannya di stasion kereta api Dongguan di China Selatan. Wanita ini mungkin mudik dalam rangka Imlek dan membawa banyak uang tunai di tasnya. Tasnya harus diperiksa dengan X-ray mamun dia tidak percaya pada petugas dan tidak mau membiarkan tasnya  diletakkan di ban berjalan tanpa terkawal. Maka dengan nekat dia naik di ban berjalan untuk melindungi hartanya  walaupun sudah diperingatkan oleh petugas bahwa radiasi  sinar rontgen tinggi. Cuplikan dari kamera sekuriti memperlihatkan wanita tersebut meletakkan barang-barangnya di ban berjalan lalui naik dan merangkak di belakang barang-barang tersebut. Petugas di stasiun hanya mentertawakan wanita ini karena dianggap aneh, dan meneruskan tugas mereka. UPI