Langsung ke konten utama

Bunuh diri dengan bantuan kepada anak umur 9 dan 11 tahun merupakan eutanasia termuda


Dikebanyakan negara, dengan sengaja menghilangkan nyawa anak kecil merupakan perbuatan yang dilarang hukum. Bahkan dalam hal anak tersebut menderita penyakit yang sangat parah dan meminta kepada dokter untuk mengakhiri penderitaannya sekali gus.

Ketentuan yang bersifat universal ini tidak berlaku di Belgia. Pada tahun 2014 di negeri tersebut terjadi perubahan undang-undang mengenai eutanasia. Kini dokter diberi wewenang untuk mengakhiri hidup seorang anak berapapun umurnya yang mengajukan permintaan untuk itu.

Menurut Luc Proot  seorang anggota komisi yang mengatur eutanasia di Belgia, beberapa anak  walaupun usianya masih sangat muda kemampuannya untuk membuat keputusan sama dengan orang dewasa. Mereka tidak boleh didiskriminasi kebebasannya  untuk memilih eutanasia berdasarkan batas umur.

Dua anak berusia 9 dan 11 tahun merupakan orang yang paling muda di dunia menjalani eutanasia. Keduanya dilaporkan sakit parah dan merasa  nyeri yang tidak tertahankan sehingga meminta dokter untuk mengakhiri penderitaan mereka. Menurut keterangan, anak yang berusia 9 itu menderita tumor otak sedangkan yang berusia 11 penyakitnya cystic fibrosis.

Mereka diberi suntikan mematikan namun berdasarkan pertimbangan tertentu identitas kedua anak itu tidak diungkapkan. Kematiannya diketahui dari laporan yang dipublikasi oleh CFCEE yaitu komisi yang mengatur eutanasia di Belgia. Dalam laporan itu diungkapkan bahwa keduanya diberi suntikan yang mematikan antara tahun  2016 dan 2017 bersama seorang anak berusia 17 yang menderita muscular dystrophy.

Untuk menjalankan eutanasia di Belgia seorang dokter harus terlebih dahulu memverifikasi bahwa anak yang mengalami penderitaan yang terus menerus dan tidak tertahankan dan tidak dapat diredakan  serta akan menyebabkan kematian dalam jangka pendek itu tidak mempunyai harapan medis. 

Dan berdasarkan prosedur si anak harus menyatakan keinginannya secara tertulis. Kemudian mereka akan diperiksa oleh psikiater anak untuk memastikan bahwa kecerdasannya cukup untuk membuat keputusan dan tidak dipengaruhi oleh pihak ketiga.

Namun orangtua dapat membatalkan keinginan anak-anak tersebut.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pecandu seks yang berjuang melawan ketagihannya menjadi sembuh setelah berkunjung ke Bali

Nama wanita ini Erica Garza, 35 tahun, dari Los Angeles. Dia adalah pecandu seks yang berjuang melawan ketagihan pornografi yang diidapnya sejak usia dua belas tahun. Perjuangannya ini berlangsung selama 20 tahun. Kisah hidupnya dituliskan dalam memoir " Getting off : perjalanan seorang wanita melalui ketagihan seks dan pornografi". Diceritakan bahwa sejak umur 12 tahun sampai permulaan 30 tahun dia kecanduan pornografi. Mulanya dia menonton pornografi lunak yang ditayangkan di Cinemax ketika kedua orangtuanya tidur. Ketika lebih dewasa, dengan berkembangnya internet, dia beralih ke materi yang lebih panas dengan menggunakan komputernya. Wanita ini menjadi ketagihan hubungan seks sejak kehilangan keperawanannya di usia 17 tahun. Dalam usia duapuluhan dia mengadakan pesta di rumah, bisa empat kali dalam seminggu. Tujuannya agar bisa berjumpa dengan pria dan kemudian diajak nonton porno online. Setelah  cukup banyak minum tequila dia akan mengoceh mengenai hal-hal yang...
INDAH PADA WAKTUNYA Pada saat terjadi gangguan listrik kemarin malam,  saya dan anak saya yang kebetulan berada di rumah memutuskan untuk makan di luar. Karena pesan taksi online gagal terus, kami putuskan naik angkot saja. Dari Ulujami ada dua jurusan yang dapat di pilih yaitu yang menuju Kebayoran/Kebayoran Lama atau ke Bintaro atau Ceger. Karena di pinggir jalan gelap sekali kami sepakat angkot yang duluan datang akan kami naiki.  Tak lama kemudian angkot yang kami kira jurusan Bintaro sudah berhenti di depan kami. Di tengah jalan kami bertanya kepada supir apakah nanti akan melewati Bintaro Plasa. Ternyata kami salah naik, namun supir mengatakan nanti di pertigaan...(saya lupa) pindah saja ke angkot F 10 yang memang melalui Plasa tersebut. Dipertigaan yang dimaksud kami diturunkan. Di seberang kami melihat bangunan luas yang terang benderang seperti mall. Saya berpikir  di sini sajalah kami makan. Dengan hati-hati kami menyeberangi jalan dan s...

Sayang harta perempuan ini nekad masuk rontgen

Kejadiannya di stasion kereta api Dongguan di China Selatan. Wanita ini mungkin mudik dalam rangka Imlek dan membawa banyak uang tunai di tasnya. Tasnya harus diperiksa dengan X-ray mamun dia tidak percaya pada petugas dan tidak mau membiarkan tasnya  diletakkan di ban berjalan tanpa terkawal. Maka dengan nekat dia naik di ban berjalan untuk melindungi hartanya  walaupun sudah diperingatkan oleh petugas bahwa radiasi  sinar rontgen tinggi. Cuplikan dari kamera sekuriti memperlihatkan wanita tersebut meletakkan barang-barangnya di ban berjalan lalui naik dan merangkak di belakang barang-barang tersebut. Petugas di stasiun hanya mentertawakan wanita ini karena dianggap aneh, dan meneruskan tugas mereka. UPI