Langsung ke konten utama

Hati-hati dengan air putih di kapal terbang


Sangat penting untuk menjaga hidrasi pada waktu terbang tapi sebaiknya hanya minum air kemasan botol. Tapi jangan pernah meminta air keran di pesawat.

Nasehat yang sering diberikan kepada orang yang akan terbang antara lain untuk menjaga hidrasi. Di rumah hidrasi, di jalan hidrasi di bandara hidrasi dan hidrasi juga di pesawat. 

Nah sebaiknya Anda telah menyediakan air pada waktu masih di darat karena sebuah penelitian baru mengungkapkan bahwa air keran di pesawat tidak terlalu bersih.

Pusat Kebijakan Pangan Hunter NYC dan DietDitective.com merilis Air Food Study yang menyelidiki kualitas makanan di 11 maskapai yang berbeda. Tahun ini studi tersebut meninjau juga  kriteria keamanan air.

Tahun 2011 juga Badan Perlindungan Lingkungan (EPA) menetapkan Aturan Air Minum Untuk Pesawat untuk memastikan bahwa air minum yang aman dan dapat dipercaya disediakan untuk penumpang dan awak pesawat. Tapi pelaksanaan peraturan tersebut tidak sebagaimana yang diharapkan.

Air keran yang disajikan untuk pelanggan dan digunakan untuk membuat kopi dan teh disimpan dalam tangki air yang tidak dibersihkan sangat sering menyebabkan air terkontaminasi dengan bakteri.

Setahun setelah diberlakukannya peraturan tersebut, satu dari sepuluh pesawat masih dinyatakan positif coliform  dalam air mereka. The Airline Food Study yang dirilis tahun 2018 menunjukkan bahwas tidak banyak yang berubah.

Mungkin dalam pikiran kita tangki air akan dikosongkan setidak-tidaknya sekali dalam sehari. Namun air berada dalam tangki yang terkonminasi untuk jangka waktu yang lama.

Jadi pastikan Anda menyimpan psersediaan air botolan atau teh atau kopi pada saat masih di bandara dan hal ini bisa mengamankan liburan Anda dari gangguan.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pecandu seks yang berjuang melawan ketagihannya menjadi sembuh setelah berkunjung ke Bali

Nama wanita ini Erica Garza, 35 tahun, dari Los Angeles. Dia adalah pecandu seks yang berjuang melawan ketagihan pornografi yang diidapnya sejak usia dua belas tahun. Perjuangannya ini berlangsung selama 20 tahun. Kisah hidupnya dituliskan dalam memoir " Getting off : perjalanan seorang wanita melalui ketagihan seks dan pornografi". Diceritakan bahwa sejak umur 12 tahun sampai permulaan 30 tahun dia kecanduan pornografi. Mulanya dia menonton pornografi lunak yang ditayangkan di Cinemax ketika kedua orangtuanya tidur. Ketika lebih dewasa, dengan berkembangnya internet, dia beralih ke materi yang lebih panas dengan menggunakan komputernya. Wanita ini menjadi ketagihan hubungan seks sejak kehilangan keperawanannya di usia 17 tahun. Dalam usia duapuluhan dia mengadakan pesta di rumah, bisa empat kali dalam seminggu. Tujuannya agar bisa berjumpa dengan pria dan kemudian diajak nonton porno online. Setelah  cukup banyak minum tequila dia akan mengoceh mengenai hal-hal yang...
INDAH PADA WAKTUNYA Pada saat terjadi gangguan listrik kemarin malam,  saya dan anak saya yang kebetulan berada di rumah memutuskan untuk makan di luar. Karena pesan taksi online gagal terus, kami putuskan naik angkot saja. Dari Ulujami ada dua jurusan yang dapat di pilih yaitu yang menuju Kebayoran/Kebayoran Lama atau ke Bintaro atau Ceger. Karena di pinggir jalan gelap sekali kami sepakat angkot yang duluan datang akan kami naiki.  Tak lama kemudian angkot yang kami kira jurusan Bintaro sudah berhenti di depan kami. Di tengah jalan kami bertanya kepada supir apakah nanti akan melewati Bintaro Plasa. Ternyata kami salah naik, namun supir mengatakan nanti di pertigaan...(saya lupa) pindah saja ke angkot F 10 yang memang melalui Plasa tersebut. Dipertigaan yang dimaksud kami diturunkan. Di seberang kami melihat bangunan luas yang terang benderang seperti mall. Saya berpikir  di sini sajalah kami makan. Dengan hati-hati kami menyeberangi jalan dan s...

Sayang harta perempuan ini nekad masuk rontgen

Kejadiannya di stasion kereta api Dongguan di China Selatan. Wanita ini mungkin mudik dalam rangka Imlek dan membawa banyak uang tunai di tasnya. Tasnya harus diperiksa dengan X-ray mamun dia tidak percaya pada petugas dan tidak mau membiarkan tasnya  diletakkan di ban berjalan tanpa terkawal. Maka dengan nekat dia naik di ban berjalan untuk melindungi hartanya  walaupun sudah diperingatkan oleh petugas bahwa radiasi  sinar rontgen tinggi. Cuplikan dari kamera sekuriti memperlihatkan wanita tersebut meletakkan barang-barangnya di ban berjalan lalui naik dan merangkak di belakang barang-barang tersebut. Petugas di stasiun hanya mentertawakan wanita ini karena dianggap aneh, dan meneruskan tugas mereka. UPI