Langsung ke konten utama

Jangan menyapu daun yang berjatuhan dipekarangan


Daun mati dan kering adalah habitat penting bagi semua jenis mahluk

Jauhkan penggaruk dan sapu  Anda dari daun-daun yang berguguran. Daun mati yang kering mungkin tidak enak dilihat. Kadang-kadang kita malu sama tetangga kalau tidak membuangnya.

Tapi menurut David Mizejewski seorang naturalist dari Wild Life Federation daun-daun itu adalah habitat satwa liar yang luar biasa bagi banyak mahluk. Dahulu Wild Life Federation pernah mengingatkan orang-orang tentang manfaat membiarkan daun-daun membusuk secara alamiah.

Beberapa manfaat untuk membiarkan daun tidak disapu:

Membiarkan daun-daun tidak disapu berati menghemat

"Daun adalah mulsa dan pupuk alamiah, kata Mizejewski "Ketika Anda mengeruk semua daun, maka maka akan hilang manfaat alami untuk rumput dan kebun Anda". Sedihnya lagi orang akan mengeluarkan uang untuk membeli mulsa.

Kalau Anda merasa kayaknya halaman rumah perlu dibersihkan maka daun-daun dapat dijadikan mulsa atau dapat dipindahkan ke petak kebun atau area yang lebih estetis.

Satwa liar sangat bergantung pada dedaunan

Menurut Mizejewski kupu-kupu dan burung yang berkicau sangat memerlukan sampah daun. Pada musim tertentu banyak kupu-kupu dan ngengat seperti kepompong dan kakiseribu berada digudukan daun dan ketika Anda mengangkatnya maka berpindah pula seluruh populasi kupu-kupu yang biasanya terlihat di halaman Anda.

Tanpa serangga di sampah daun maka burung-burung tidak akan datang lagi ke halaman Anda untuk mencari makan baik untuk dimakan sendiri maupun untuk diberikan kepada anak-anaknya.

Daun dan limbah halaman memerlukan banyak ruang

Di tempat pembuangan sampah sisa makanan dan limbah daun porsinya adalah 20-30 persen barang buangan kita. Jadi menurut Mezejewski membiarkan daun membusuk bukan hanya menghemat waktu Anda, tapi juga sangat ramah lingkungan.





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Siapa yang bertanggung jawab atas cukuran batok kelapa ini?

Seperti di film Dumb and Dumber Seorang remaja, Aiden Bowness (17), ingin terlihat rapi pada pesta keluarga, namun salon langganannya tutup Selasa siang kemarin. Karena itu dia pergi ke tempat lain, Brazuca Gentry Grooming di Carlisle Cumria dengan membawa contoh foto cukuran sederhana pendek di belakang dan samping. Dia berpendapat potongan rambut yang dikehendakinya sederhana sehingga tidak memerlukan penjelasan lebih lanjut. Kemudian dengan bayaran 8 pound sterling (Rp 150.000), didapati seolah-olah rambutnya dicukur dari ujung mangkuk seperti  pelawak Jim Carrey dalam film Dumb and Dumber. Malu dengan potongan rambut yang demikian maka keesokan hari,  sambil menutupinya dengan topi dia pergi ke pemangkas rambut langganannya. Untuk perbaikan atas cukuran batok kelapa ini Bowness perlu mengeluarkan ongkos tambahan sebesar 5 pound (Rp 93.000). Dia memposting pengalamannya itu di Facebook dan segera menjadi viral. Namun pemilik salon rambut, Flamencia membantah

Coca Cola sedang mengamati pasaran minuman yang dicampur ganja

Apakah di rak ini akan ada CocaCola  mengandung ganja? Menurut laporan dari Amerika Serikat CocaCola sedang mempertimbangkan dengan serius untuk memproduksi minuman yang mengandung ganja. Perusahaan raksasa  minuman ringan ini mengamati dengan seksama pasar minuman ganja yang tumbuh dengan pesat dan ada kemungkinan akan masuk dalam waktu yang dekat. CocaCola mengumumkan minatnya dalam pernyataan yang dikeluarkan hari Senin tanggal 17 September. Pernyataan ini menanggapi laporan dari BNN Bloomberg yang mengatakan Coke sedang dalam pembicaraan dengan Canada Cannabis Inc. untuk mengembangkan minuman yang diinfus dengan cannabidiol (CBD), zat kimia non-psikoaktif yang terkandung dalam ganja. Coke akan mengikuti gerak cepat pembuat alkohol besar dan perusahaan rokok untuk menguji pasar ganja dan mencari mitra menjelang tanggal 17 Oktober pada waktu mana ganja rekreasi diluncurkan secara legal di Kanada.  Coke dan Aurora dalam pernyataan terpisah mengatakan tertarik dengan

Bravo Perusahaan Listrik Negara

Meminjam lirik dari  lagu Sayur Kol, waktu aku jalan-jalan ke Senayan hujan turun dengan derasnya.  Kemarin pagi saya menghadiri suatu acara di Gedung Caraka Loka di dekat Senayan. Karena adanya aturan nomor ganjil dan genap, pesanan taksi online saya tidak mendapatkan response. Maka dalam pesanan baru tujuan saya ganti ke suatu mal yang terletak di Senayan yang tidak terdampak oleh aturan ganjil dan genap. Pikir saya nanti turun saja di persimpangan Hang Tuah dan Senayan dan tinggal menyebrang ke gedung Caraka Loka. Benar tidak lama kemudian saya mendapatkan taksi. Di tengah perjalanan turun hujan deras sehingga walaupun hanya menyeberangi jalan saya kebasahan juga.  Ini adalah gangguan pertama yang saya alami kemarin. Saya teringat pada  pepatah 'sedia payung sebelum hujan'.  Gangguan kedua saya alami di rumah sekembalinya dari acara. Ternyata listrik mati. Saya menayakan ke beberapa tetangga ternyata mereka mengalami hal yang sama. Listrik mati menjelang jam 10 pag