Dalam kicauannya di Twitter hari Kamis yang lalu Presiden Donald Trump mencoba mendiskreditkan pemanasan global dengan menunjukkan betapa dinginnya di Timur Laut Amerika.
Di akun Twitter Trump mengemukakan pada hari Kamis sore: "Ini adalah cuaca terdingin dalam sejarah Parade Thanks Giving di New York City". Tiga jam kemudian dia berkicau lagi "Serangan hawa dingin yang berlanjut ini bisa menghacurkan SEMUA CATATAN mengenai terjadinya Pemanasan Global?"
Ahli meteorologi CNN Chad Myers rupanya tidak terkesan dengan penilaian Trump yang diungkapkan di Twitter sehingga merasa perlu untuk meluruskannya. Pada hari Kamis dia menjelaskan di CNN bahwa kalau hanya ada gelembung dingin besar di suatu bagian negara, hal ini bukan merupakan sangkalan tidak terjadinya perubahan iklim.
Bandingkan dengan catatan harian yang normal - dan iklim itu tidak sehari, iklim itu dalam jangka panjang - dan beginilah massa udara dingin di Timur Laut terlihat terlihat sekarang. Myers menunjukkan pada peta cuaca yang memperlihatkan massa biru besar di Timur Laut dan sebagian Kanada tapi di tempat lain di Amrerika Serikat suhunya lebih tinggi dari rata-rata. "Seluruh negara berada jauh di atas normal", kata Myers.
Myers kemudian memperlihatkan gambaran dari jauh untuk menunjukkan suhu di seluruh dunia. "Apakah terlihat banyak warna biru di peta ini?" tanyanya "sama sekali tidak" jawabnya pula sambil menunjukkan peta dunia di mana sebagian besar tertutup bercak merah.
Huffpost
Komentar
Posting Komentar