Langsung ke konten utama

Erwina Sulistyaningsih memenangkan gugatan sebesar HK$ 809,430 di Hongkong


Hakim Pengadilan Negeri Hongkong, Winnie Tsui, mengabulkan tuntutan ganti rugi yang diajukan Erwina dari Indonesia. Kalau dirupiahkan jumlahnya sekitar 1,4 milyar rupiah. Sangkalan bekas majikannya bahwa Erwina membesar-besarkan penderitaannya, dengan demikian diabaikan.


Perkara yang berlangsung dua tahun ini  dimenangkan oleh bekas pembantu rumah tangga yang mengalami penyiksaan. Putusan Pengadilan Negeri Hongkong dijatuhkan kemarin tanggal 28 Desember 2017. Ganti rugi sekitar 1,4 milyar dolar Hongkong ini merupakan kompensasi atas perlakuan buruk bekas majikannya Ny. Law Wan-tung yang oleh hakim dicap sebagai "inhumane, degrading and abhorent", atau tidak berkemanusiaan, merendahkan dan penuh kebencian.

Pada sidang bulan yang lalu Ny. Law bersikukuh bahwa cedera yang dialami Erwina adalah dibuat sendiri atau akibat dari keadaan yang sudah ada sebelumnya. Sangkalan ini juga diajukan olehnya dalam perkara pidana terkait dua tahun sebelumnya. Dalam perkara pidana tersebut Law dijatuhi hukuman penjara enam tahun.

Penyiksaan oleh Ny. Law  berlangsung antara bulan Mei  2013 dan Januari 2014 dan mendapatkan perhatian internasional ketika kasus ini dibuka. Perempuan ini diajukan ke pengadilan sebagai terdakwa tahun berikutnya.

Pemaparan yang mengerikan selama sidang pidana mengungkapkan bahwa pipa sedotan pembersih lantai (vaccum cleaner) pernah dimasukkan ke dalam mulut Erwina dan  bibirnya dipotong ketika terpelintir ke dalam. Lain waktu pada musim dingin Erwina ditelanjangi dan diguyur dengan air dingin sambil dikipasi dengan kipas angin.

Pada tanggal 10 Februari 2015 Ny. Law dinyatakan  terbukti  melakukan 18 penyerangan dan pelanggaran-pelanggaran perburuhan lainnya yang menyakiti Erwina, dan pembantu lainnya, Tuti Lestari Ningsih, oleh karenanya dijatuhi hukuman penjara enam tahun.

Hasil positif dari perkara perdata yang diputus kemarin mendorongnya untuk terus melanjutkan tekad  untuk membela mereka yang ditindas, kata Erwina hari Jum'at ini. Dia berharap bahwa pemerintah Hongkong meninjau kembali kebijakannya guna lebih melindungi pembantu rumah tangga di kota ini.

SCMP


SCMP


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Siapa yang bertanggung jawab atas cukuran batok kelapa ini?

Seperti di film Dumb and Dumber Seorang remaja, Aiden Bowness (17), ingin terlihat rapi pada pesta keluarga, namun salon langganannya tutup Selasa siang kemarin. Karena itu dia pergi ke tempat lain, Brazuca Gentry Grooming di Carlisle Cumria dengan membawa contoh foto cukuran sederhana pendek di belakang dan samping. Dia berpendapat potongan rambut yang dikehendakinya sederhana sehingga tidak memerlukan penjelasan lebih lanjut. Kemudian dengan bayaran 8 pound sterling (Rp 150.000), didapati seolah-olah rambutnya dicukur dari ujung mangkuk seperti  pelawak Jim Carrey dalam film Dumb and Dumber. Malu dengan potongan rambut yang demikian maka keesokan hari,  sambil menutupinya dengan topi dia pergi ke pemangkas rambut langganannya. Untuk perbaikan atas cukuran batok kelapa ini Bowness perlu mengeluarkan ongkos tambahan sebesar 5 pound (Rp 93.000). Dia memposting pengalamannya itu di Facebook dan segera menjadi viral. Namun pemilik salon rambut, Flamencia membantah

Coca Cola sedang mengamati pasaran minuman yang dicampur ganja

Apakah di rak ini akan ada CocaCola  mengandung ganja? Menurut laporan dari Amerika Serikat CocaCola sedang mempertimbangkan dengan serius untuk memproduksi minuman yang mengandung ganja. Perusahaan raksasa  minuman ringan ini mengamati dengan seksama pasar minuman ganja yang tumbuh dengan pesat dan ada kemungkinan akan masuk dalam waktu yang dekat. CocaCola mengumumkan minatnya dalam pernyataan yang dikeluarkan hari Senin tanggal 17 September. Pernyataan ini menanggapi laporan dari BNN Bloomberg yang mengatakan Coke sedang dalam pembicaraan dengan Canada Cannabis Inc. untuk mengembangkan minuman yang diinfus dengan cannabidiol (CBD), zat kimia non-psikoaktif yang terkandung dalam ganja. Coke akan mengikuti gerak cepat pembuat alkohol besar dan perusahaan rokok untuk menguji pasar ganja dan mencari mitra menjelang tanggal 17 Oktober pada waktu mana ganja rekreasi diluncurkan secara legal di Kanada.  Coke dan Aurora dalam pernyataan terpisah mengatakan tertarik dengan

Elon Musk, CEO SpaceX mendapat masalah hukum dalam kaitan penyelamatan 12 anak dari gua di Thailand

Elon Musk Dalam kicauan di twitter Elon Musk menyebut penyelam Inggris yang menolong 12 anak dan pelatih sepak bola mereka dari gua yang kena banjir dengan istilah " pedo guy " atau penyuka anak-anak. Rupanya pengusaha kaya ini menjadi marah karena penyelam Inggris Vern Unsworth menggambarkan tawaran Musk untuk membantu dengan kapal selam mini sebagai kampanye PR. Minggu yang lalu Musk mengadakan perjalanan ke Thailand dan menunjukkan kapal selam yang panjangnya 1,8 m yang katanya dapat membantu 12 anak sekolah dan pelatih sepak bola mereka yang terdampar berminggu-minggu di gua. Tapi Unsworth yang peranannya penting dalam usaha penyelamatan tim sepak bola sekolah mengatakan kapal selam yang dibuat bos Tesla dan SpaceX tidak mungkin dapat bekerja karena penciptanya tidak mempunyai konsepsi mengenai alur di gua tersebut. Menanggapi kritik dari penyelam tersebut, melalui serangkaian cuitan di tweeter Musk membela penemuannya kemudian menambahkan "Maaf pedo guy